KOMPAS.com - Salah satu masalah yang dihadapi bintang idola K-pop adalah melindungi privasi dari penggemar-penggemar yang obsesif atau yang biasa disebut sasaeng.
Mereka nekat mengejar para idola dalam setiap kesempatan. Ada yang mengejar idola sampai di bandara, menelepon ke nomor pribadi, berkemah di depan rumah atau apartemen idola, atau bahkan ada yang mencoba masuk ke kamar hotel.
Dari mana mereka mendapat informasi-informasi pribadi tersebut?
Ternyata banyak akun media sosial yang terang-terangan menawarkan alamat, nomor pelat mobil, nomor penerbangan, nomor telepon, hingga kamar hotel artis.
Baru-baru ini seorang member boyband EXO, Baekhyun, menanggapi langsung sebuah penawaran semacam itu di media sosial.
"Saya menjual informasi tentang EXO," kata sebuah akun Twitter.
Seperti dilansir Soompi, yang ditawarkan adalah alamat dan nama-nama restoran dan bar favorit para member EXO.
Baekhyun menggunakan akun pribadinya untuk mengomentari twit tersebut.
"Apakah menjual informasi tentang orang lain itu tindakan benar?" tulis Baekhyun dengan akun pribadinya, Sabtu (5/1/2019).
Saat balasan Baekhyun mendapat perhatian, twit penjual informasi itu kemudian dihapus.
Dalam acara radio bertajuk "Kim Hyun Jung's News Show", kritikus budaya Kim Sung Soo mengatakan bahwa agensi para idola K-pop sulit mengambil langkah hukum terhadap para penjaja informasi semacam itu.
"Jika menangkap penjual, maka pembeli juga menjadi kriminal. Namun, pembeli itu dianggap sebagai 'penggemar.' Langkah hukum yang terlalu keras bisa menimbulkan dampak di luar perkiraan agensi," ujarnya.
"Masa promosi untuk idola cukup singkat. Jika kontraknya tujuh tahun, maka agensi berinvestasi selama empat tahun dan menuai hasilnya selama tiga tahun. Bagi agensi, ini tidak sepadan dengan risikonya," tambahnya.
Kritikus itu melanjutkan, awalnya agensi-agensi-lah yang kali pertama membuka potensi kebocoran informasi. Misalnya, dengan mengumumkan bahwa idola tertentu akan ada di konser ini atau televisi ini.
"Orang-orang bisa saja menjadikan itu sebagai alasan bahwa pihak yang membuat fandom berubah dari korban menjadi kriminal adalah agensi idol mereka sendiri," ucap Kim Sung Soo.
Namun, menurut dia tetap diperlukan respons tegas karena penjualan informasi pribadi dapat menyebabkan kerugian emosional dan materi.
Baca juga: Chanyeol EXO Dikejar-kejar Sasaeng di Bandara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.