Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Duplik, Tim Penasihat Hukum Ahmad Dhani Nilai Replik Jaksa Tidak Sesuai Fakta

Kompas.com - 14/01/2019, 16:55 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang lanjutan terhadap terdakwa Ahmad Dhani yang terjerat kasus ujaran kebencian digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).

Sidang beragendakan duplik atau tanggapan terhadap replik tim jaksa penuntut umum (JPU) yang dibacakan oleh tim penasihat hukum Dhani, Dahlan Pido. Sedangkan Dhani duduk diam di bangku terdakwa.

Dalam jawaban yang dibacakan oleh Dahlan, tim penasihat hukum tetap berpatokan pledoi atau nota pembelaan yang sebelumnya diajukan. Di mana Dhani hanya mengakui satu dari tiga twit yang dipermasalahkan oleh pelapor.

Twit yang diunggah Dhani pada 6 Maret 2017. Sedangkan untuk dua twit lainnya yang diunggah pada 7 Februari 2017 dan 7 Maret 2017 bukan Dhani yang menulis.

Baca juga: Ahmad Dhani Ajukan Duplik untuk Tanggapi Penolakan Jaksa terhadap Pembelaannya

Dua twit yang diunggah pada 7 Februari ditulis oleh Fahrul Fauzi Putra, salah satu timses Dhani di Pilkada Kabupaten Bekasi yang diberi kewenangan untuk memegang handphone Dhani.

Sementara twit tertanggal 7 Maret ditulis oleh Ashabi Akhyar, juga salah satu relawan yang mendukung dan mendapat wewenang untuk memegang handphone Dhani selama menjadi calon wakil bupati.

Dhani dan juga kedua relawan mengirimkan salinan kalimat melalui WhatsApp kepada Suryopratomo Bimo, admin akun @AHMADDHANIPRAST. Bimo kemudian mengunggah kalimat yang diterimanya itu ke akun tersebut.

Dahlan menambahkan, poin tambahan dalam duplik tersebut adalah saksi pelapor tidak merasakan dampak dari twit yang diunggah akun tersebut. Yakni pelapor tidak merasa diludahi akibat twit tersebut.

"Sehingga menurut kami dari tim penasihat hukum terkait persoalan ini, saudara pelapor dan para saksi tidak memiliki kerugian akibat isi dari twit saudara Ahmad Dhani," ujar Dahlan kepada majelis hakim.

Baca juga: Kuasa Hukum Dhani: Replik JPU Lemah dan Tidak Berdasar

Karena itu, lanjut Dahlan, tim panasihat memiliki analisis yuridis bahwa seluruh replik JPU semuanya tidak benar karena tidak sesuai fakta yang diperlihatkan selama persidangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com