Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Mencari Ruang Ketiga Perempuan

Kompas.com - 11/03/2019, 17:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mella Jaarsma adalah seniman Belanda yang telah lama mengenal Indonesia dan bertempat tinggal di Yogjakarta. Ia dikenal dengan proyek-proyek instalasinya yang membincangkan keberagaman ras dan kultur yang didekatkan pada pakaian, tubuh, dan makanan lokal.

Dalam karyanya kali ini, ia kembali mengeksplorasi, mempertanyakan dan menyelidiki, memori-memori keberadaan tumbuhan-tumbuhan/makanan lokal, seperti kelapa dan kultur kebinekaan yang ada di sini.

Natisa Jones selalu tertarik dengan bahasa dialog-privatnya yang khas, sebagai upaya membincangkan “the self”, pengalaman-pengalaman sangat individual, antara proses kreatif, relasi yang membentuk imej dan teks.

Seperti katanya, “Ini adalah jalan untuk memahami dan berefleksi yang merupakan proses membangun diri, menyimbolkan friksi antara identitas dan harapan, di mana kita hidup dalam kondisi ketidakjelasan ruang privat/komunal”.

Rega Ayundya Putri mendedah energi ambang bawah sadarnya, yang melahirkan kosa kata visual dengan pesan-pesan cenderung berpola surreal. Seperti pesan yang tak langsung, yang memberi kesempatan apresiannya menafsirkan sebebasnya, terutama kondisi perasaan tertentu.

Rega seringkali dalam psikologis yang murung, tatkala membuat karya, dan inilah yang selalu ingin ia bagi dengan pemirsanya. Di karyanya ia acapkali memproyeksikan makna dualitas dalam rasa.

Sally Smart adalah seniman Australia, yang berkarya dengan teknik collage, instalasi assemblage yang menggali tema-tema tentang identitas politik, tubuh, dan sejarah.

Belakangan ini Smart dengan teknik-teknik elemen assemblage-nya hadir dengan proyek yang disebut The Choreography of Cutting. Ia menelusuri jejak rekonstruski sejarah Teater dan Performans juga Tari. Ia dalam pameran ini mempresentasikan kompleksitas identitas manusia, tubuh dan gerak Tari.

Sinta Tantra menggali konsep drawing dan warna, yang mampu membangun imaji antara dua dan tiga dimensi yang bisa saling tarik-menarik dalam bidang-bidang tak terbatas.

Lukisan-lukisannya, menguji disiplin kreatif dalam dua hal: arsitektur sekaligus lukisan. Sinta mempertanyakan bahwa bisakah lukisan menjadi arsitektur dan sebaliknya?

Hal ini semacam orkestrasi, antara ritem dan melodi akan warna, yang bisa diartikan juga dikotomi maskulin/feminin yang abstraktif. Tantra percaya bahwa seni senyatanya mendukung esensi dasar nilai-nilai kita sebagai manusia.

Ke-14 perupa perempuan yang berpameran, dengan risiko yang datang dari berbagai teritori, baik dalam latar belakang studi, memiliki keluarga “campuran dengan domisili di kedua lokasi: western-eastern”, ekspresi-ekspresi artistiknya benar-benar menjadi demikian majemuk, memicu krisis akar-akar kultural, menghadirkan wacana yang disebut Glocal (global sekaligus lokal).

Pada titik ini, seniman-seniman perempuan bertaruh untuk menjajal ulang identitas teritorinya, baik secara psikologis, spiritual, kultural maupun geografis untuk mencari makna tentang bahasa visual yang dianggap terkini dan nyaman bagi mereka.

Hibriditas Estetika (meminjam konsep cair dari The Third Space), telah meniadakan oposisi biner selamanya.

Pada satu hal kita temui yang “authentic” dari lokalitas budaya, pada hal lain ternyata hal tersebut bertemu “nothing authentic” lagi.

Maka, perupa-perupa perempuan, secara global maupun lokal berupaya terus-menerus mencari, menelisik sembari berharap menemukan kembali apa yang disebut dengan eksistensi kaum Hawa hari ini dalam karya-karya mereka. (Bambang Asrini Widjanarko)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com