JAKARTA, KOMPAS.com - Konsisten menjalani minat, khususnya pada dunia kreatif bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan keberanian dalam menepis segala keraguan.
Untuk itu, ajang Go Ahead Challenge (GAC) yang diselenggarakan oleh Studio1212 kembali hadir untuk mengajak serta menginspirasi para insan kreatif Tanah Air agar dapat bebas berekspresi, berani unjuk karya, demi menepis keraguan dan mengubahnya menjadi bukti.
Kompetisi kreatif lintas disiplin yang telah berjalan selama lima tahun ini, kembali mulai mencari submisi karya awal dari 15 Maret hingga 30 Juni 2019 di website Amild.id. Pada edisi kali ini, Go Ahead Challenge akan mencari insan kreatif yang bergerak pada bidang musik, fotografi/film, dan visual art.
Dalam perjalanannya selama ini, Go Ahead Challenge telah terbukti menelurkan beberapa talenta-talenta baru yang dapat memberikan warna serta semangat bagi industri seni kreatif Tanah Air.
Baca juga: Inilah Para Pemenang Go Ahead Challenge 2018
Beberapa alumni program ini seperti Wake Up Iris!, Semiotika, Raditya Bramantya (bramskky), Dylan Amirio (Logiclost), dan banyak lainnya telah sukses hadir menjadi pilihan baru bagi penikmat musik dan seni di Indonesia.
Hal tersebut juga diamini oleh Widi Puradiredja, salah satu kurator Go Ahead Challenge "Biar Tapi Jadi Bukti", yang melihat langsung manfaat dari program ini selama menjadi kurator pada edisi sebelumnya.
"Selama keterlibatan saya sebagai kurator maupun mentor di Go Ahead Challenge, saya bisa mengatakan bahwa kompetisi ini dapat menjadi sebuah 'pintu kemana saja' bagi mereka yang ingin menekuni bidang seni kreatif," katanya dalam jumpa pers Go Ahead Challenge di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (25/3/2019).
"Apalagi mereka yang selama ini diragukan atau bahkan meragukan diri mereka sendiri untuk bisa berani berkarya. Program ini mampu memberikan kesempatan untuk belajar dan berproses serta memperluas network," tambah drummer Maliq & D'Essentials tersebut.
Salah satu bukti teranyar dari pemacu semangat yang ada pada Go Ahead Challenge adalah cerita Gabriela selaku pemenang pada edisi sebelumnya yang baru saja mendapatkan Aspirational Reward berupa perjalanan pengalaman industri kreatif di London.
Selama perjalanan tersebut Gabriela pun mendapatkan beberapa pengalaman yang ia yakini sebuah pembelajaran penting yang dapat memperkaya diri dan sebagai bekal dalam memasuki industri kreatif yang sesungguhnya.
Baca juga: Tumplek dan Berkarya Bareng di Makassar Art Week Festival
"Ada banyak yang bisa saya catat di jurnal pribadi saya. Mengikuti perjalanan band sebesar Maliq & D'Essentials di studio legendaris sekelas Abbey Road Studio dalam pembuatan album terbarunya, dan mengenal karya-karya seni legendaris dan kontemporer dunia bersama Kendra Ahimsa (Ardneks), tentu menjadi pengalaman yang tidak bisa saya lupakan," kata perempuan yang akrab disapa Gaby.
Tidak berhenti sampai di situ, Gaby bersama pemenang lainnya Athyo mendapatkan pengalaman untuk tampil membawakan karya Gaby sendiri di sebuah bar di kota tersebut.
"Senangnya pertunjukkan kecil kami mendapatkan respons yang baik dari audiens," ucap Gaby.
Pada kesempatan yang sama, pengalaman serupa juga turut disampaikan oleh rekannya sesama partisipan GAC terdahulu, Sigit 'toRa' dan duo folk Wake Up Iris! yang telah membuktikan diri melalui keberanian mereka dalam berkarya diawali perjalanan mereka di ajang ini.
Baca juga: Dulu Disepelekan, Kini Wake Up Iris! Beri Bukti
"Saya rasa seluruh teman-teman seperjuangan saya di sini setuju bahwa ajang ini telah membawa kami ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Saya sendiri sempat ragu apakah saya bisa berkembang di dunia musik dengan umur saya yang tidak semuda teman-teman lain."