Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumplek dan Berkarya Bareng di Makassar Art Week Festival

Kompas.com - 09/03/2019, 09:25 WIB
Irfan Maullana

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Baur lebur skena kreatif Makassar yang bernaung dalam pergerakan Berkarya Bersama Bebas kembali menghangatkan skena kreatif kota Makassar melalui kegiatan Makassar Art Week Festival.

Puluhan komunitas dengan fokus berbeda mulai dari visual art, fotografi dan film, musik, kuliner, hingga literatur, berkumpul di Kopi Alps untuk merayakan Makassar Art Week Festival dari 2 hingga 8 Maret 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Berbagai kegiatan di festival kreatif tersebut, mulai dari workshop, eksibisi, live art performance, marketplace, hingga gigs dari musisi atau band lokal menjadi sajian utama dari para komunitas, sebelum mereka pamer karya di pergelaran Soundsations "Biar Tapi Jadi Bukti" pada 9 dan 10 Maret 2019 di Makassar.

"Acara ini berangkat dari kegelisahan kami bersama, karena di sini misalnya untuk fotografi masih saja berbicara soal teknis dan teknis melulu. Begitu juga dengan seni mural, seni gambar doodle. Karena itu lewat gerakan Berkarya Bersama Bebas, kami pengin buktikan kalau berbagai macam teknik yang ada kalau digabung akan menghasilkan sesuatu yang baru, sesuatu yang wah," kata salah satu kurator Makassar Art Week Festival Farid Prasetya, saat berbincang di Kopi Alps, Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat (8/3/2019) malam.

Baca juga: Indonesia Menuju Broadway Beri Peluang Aktor dan Aktris Seni Pertunjukan

Baur lebur skena kreatif Makassar yang bernaung dalam pergerakan Berkarya Bersama Bebas kembali menghangatkan skena kreatif kota Makassar melalui kegiatan Makassar Art Week Festival di Kopi Alps, Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat (8/3/2019)KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Baur lebur skena kreatif Makassar yang bernaung dalam pergerakan Berkarya Bersama Bebas kembali menghangatkan skena kreatif kota Makassar melalui kegiatan Makassar Art Week Festival di Kopi Alps, Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat (8/3/2019)

Makassar Art Week Festival menjadi sebuah rangkaian kegiatan yang dapat memperkaya wawasan serta jaringan setiap insan kreatif yang bergabung, sekaligus menyiapkan mereka untuk menjajal wadah yang lebih besar untuk tunjukkan karya, yaitu pada ajang roadshow musik Soundsations.

Diakui oleh Dandi Widi selaku salah satu penggerak Bersama Berkarya Bebas, seluruh aktivitas yang dilakukan saat ini merupakan bukti dari pergerakan komunitas kreatif Makassar selama ini.

“Melalui pergerakan Berkarya Bersama Bebas, komunitas yang tergabung memiliki misi utama yaitu untuk menjawab berbagai keraguan yang muncul dari berbagai pihak. Salah satunya timbul opini bahwa walaupun Makassar menjadi salah satu kota besar di wilayah Timur, tapi apakah dari Makassar mampu melahirkan karya-karya segar yang dapat dinikmati masyarakat luas," katanya.

Baca juga: Kiat Memajang Karya Seni Anak di Rumah

"Dari situ timbul keinginan untuk menepis dan mengubah kata 'tapi menjadi bukti' bahwa skena kreatif Makassar memiliki banyak talenta unik dan mampu memberikan kontribusi bagi industri kreatif tanah air,” lanjut dia.

Dengan begitu, penyelenggara Makassar Art Week Festival optimistis bila di masa yang akan datang Makassar bisa menjadi pintunya seniman di Indonesia Timur untuk menuju pentas nasional.

"Jadi harapannya nanti Makassar bisa menjadi pintu buat teman-teman di Indonesia Timur untuk memberi bukti bahwa karya kami juga bisa dikenal," ujar Haydier Novrianto, yang juga penggerak Bersama Berkarya Bebas.

Baur lebur skena kreatif Makassar yang bernaung dalam pergerakan Berkarya Bersama Bebas kembali menghangatkan skena kreatif kota Makassar melalui kegiatan Makassar Art Week Festival di Kopi Alps, Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat (8/3/2019)KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Baur lebur skena kreatif Makassar yang bernaung dalam pergerakan Berkarya Bersama Bebas kembali menghangatkan skena kreatif kota Makassar melalui kegiatan Makassar Art Week Festival di Kopi Alps, Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat (8/3/2019)

Kopi Alps beri wadah skena kreatif Makassar

Adanya semangat yang begitu besar dari komunitas kreatif Makassar turut menumbuhkan geliat kantung-kantung komunitas, salah satunya Kopi Alps. Turut diungkapkan oleh pengelola coffee shop tersebut, Muhammad Sukardi alias Soe, bahwa skena kreatif Makassar memiliki potensi yang begitu besar dan kurangnya community hub di kota ini menjadi salah satu yang menimbulkan keraguan untuk skena kreatif Makassar bisa berkembang.

Untuk itu, lanjut Soe, Kopi Alps punya satu misi penting lebih dari hanya sekedar cafe pada umumnya, yaitu untuk menjadi melting pot dimana semua pelaku kreatif bisa menjawab keraguannya dan mengubah menjadi bukti dengan tunjukkan karya yang dimiliki.

"Terkadang para anggota komunitas kreatif yang dibutuhkan hanya tempat untuk mereka pamerkan karya, dan bertemu dengan pelaku lainnya untuk saling menginspirasi. Untuk itu, Kopi Alps menjadi rumah untuk Makassar Art Week Festival dan turut bergabung dengan berbagai komunitas meramaikan gelaran Soundsations 2019 yang bertajuk 'Biar Tapi Jadi Bukti'," tutup Soe.

Daftar komunitas serta pengisi acara yang terlibat dalam Makassar Art Week Festival:

1. Komunitas
• Ritus
• MDA
• Celebes Street Art
• Sketcher Mksr
• WPAP
• HMDKV
• Vektorina Imitation
• 180 Dalam Kota
• Indigo
• Ruang Lama
• Kampoeng Indie
• Taman Indie
• Samatha Vroom
• KBJ
• Mods Mksr
• Rooster East Familia
• Tactical TV

2. Visual artists
• 10 Talent
• HMDKV 4
• Vektorina 4
• Ipoel Cartoon
• Norse
• MDA

3. Tenant marketplace
• Sumber Redjeki
• Violet
• Phinisi Skate
• Ritus
• Norse Vinyl, etc

4. Band
• 32 band berbagai genre mulai dari rock, ska hingga folks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com