Film-film yang akan diputar dalam acara berkonsep misbar atau layar tancap itu adalah Panji Semirang (dari Indonesia; dirilis 2015; durasi 30 menit; diproduksi Pusbang Film RI dan Blacksheep Studio), Sahabat Pemberani (Indonesia; 2016; enam episode; 65 menit; disutradarai Sumanti Adefian), dan Anima für Kids - Bunt & Wild (Jerman; 70 menit; 2004-2013).
Selain kejenakaan, film-film tersebut juga menyajikan kepiluan yang mengharukan dan mengundang pertanyaan mendasar tentang arti kehidupan, kejujuran, hingga kesetiakawanan.
Baca juga: Agenda Seminggu Bentara Budaya: Dari Garin Nugroho hingga Mendiang Benyamin Sueb
Film animasi memang biasa diidentikkan sebagai film untuk anak. Itu karena anak menjadi sosok utamanya. Selain itu, anak menggemari kisahnya yang imajinatif dan heroik.
Meski begitu, mereka yang berusia remaja dan dewasa juga menikmati ceritanya.
Film animasi sudah diproduksi pada awal abad ke-20 oleh para pembuat film di Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Rusia.
Kemudian, Jepang, yang memopulerkan anime (kartun jepang), memulainya pada 1913 dengan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro.
Baca juga: Kartun Ber(b)isik Dihadirkan di Bentara Budaya Bali
Di Indonesia, film animasi mulai dikembangkan pada 1963 oleh seniman Dukut Hendronoto (Pak Ook).
Ia pernah belajar animasi di Walt Disney atas rekomendasi Presdien Soekarno.
Ia mengembangkan film animasi dalam salah satu program TVRI.
Pihak penyelenggara Academy Awards untuk kali pertama memberi penghargaan bagi kreator film animasi pada 2002, dalam kategori Best Animated Feature.
Sinema Bentara #KhususMisbar didukung oleh Pusat Pengembangan Perfilman RI, KPK RI, Goethe Institut Jakarta, dan Udayana Science Club.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.