KOMPAS.com - Industri perfilman Indonesia sedang menapaki masa kejayaannya. Seiring dengan itu, produksi film laga belakangan ini tak kalah eksis dari genre-genre lain.
Gelora film laga di Tanah Air bisa terlihat dari keberanian para sineas yang mulai melirik genre ini unjuk gigi di layar lebar.
Dimulai dengan film Merantau (2009), sebuah film arahan sutradara Gareth Evans, yang langsung melambungkan nama Iko Uwais ke industri perfilman di negeri ini.
Masih dengan sutradara yang sama, Iko kembali bermain dalam film The Raid: Redemption (2011) yang bercerita tentang perjuangan polisi membongkar gembong narkoba. Kemudian berlanjut ke The Raid 2: Berandal (2014).
Baca juga: The Raid 2 Raih Trofi Trailer Terbaik dalam IFTA 2015
Selain Iko, muncul juga deretan nama aktor yang jiga berhasil mencuri perhatian pecinta film laga seperti Joe Taslim, Julie Estelle, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman.
Dua film Gareth itu boleh dibilang menjadi titik balik kebangkitan film aksi Indonesia. Selain diputar di berbagai festival film dunia, seri film The Raid juga masuk nominasi, bahkan menyabet penghargaan baik dalam dan luar negeri.
Masih segar dalam ingatan bahwa The Raid 2 pernah meraih penghargaan Best Trailer atau Trailer Terbaik versi Indonesia Film Trailer Award (IFTA) 2015.
Setelah itu, film laga tak pernah absen menghiasi layar lebar Indonesia di setiap tahunnya, mulai dari Java Heat (2013), Pendekar Tongkat Emas (2014) dan 3: Alif Lam Lim (2015).
Kemudian hadir nama duo sutradara Mo Brothers yakni Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ikut meramaikan panggung laga Tanah Air dengan Headshot (2016).
Masih dibintangi oleh Iko Uwais dan pemeran lain seperti Chelsea Islan dan Zack Lee, Headshot mengisahkan seorang pria amnesia yang berubah menjadi pembunuh berdarah dingin ketika berhadapan dengan gembong narkoba.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan