Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Menghipnotis, Gundah Patah Hati Jadi Rasa Bahagia

Kompas.com - 24/07/2019, 08:48 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merayakan hari lahir (harlah) ke-21 dengan mengundang penyanyi campursari yang dikenal dengan julukan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot.

Dengan panggung mini yang digelar di pelataran kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa malam (23/7/2019), Didi seolah menghipnotis para penonton yang hadir.

Tidak hanya para kader PKB yang menikmati, sejumlah penggemar Didi yang disebut sebagai sadbois dan sadgerls langsung menggeruduk hingga ke depan panggung mini.

Sorak riang gembira dan riuh rendah teriakan mereka semakin menjadi saat Didi membuka penampilan dengan tembang "Suket Teki" dan disusul dengan "Banyu Langit" hingga Pamer Bojo".

Usai beberapa tembang yang lirik-liriknya menyayat hati karena bermakna rasa patah hati, Didi memanggil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bernyanyi dan berjoget bersamanya di atas panggung.

Sebelum bernyanyi, Muhaimin memberikan komentarnya atas membeludaknya penonton yang hadir. Rata-rata, mereka adalah para kawula muda.

Baca juga: Didi Kempot Siap Hibur yang Patah Hati di Harlah Ke-21 PKB

Penyanyi campursari Didi Kempot tampil dalam acara peringatan ulang tahun ke-21 Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor DPP PKB di Jakarta, Selasa malam (23/7/2019).Kompas.com/Tri Susanto Setiawan Penyanyi campursari Didi Kempot tampil dalam acara peringatan ulang tahun ke-21 Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor DPP PKB di Jakarta, Selasa malam (23/7/2019).
"Aku baru sadar bahwa semua ciptaan Tuhan ada gunanya. Termasuk patah hati ada gunanya. Saya kira dulu patah hati adalah sebuah kesengsaraan. Semenjak ada Didi Kempot jadi kebahagiaan," kata Muhaimin yang disambut teriakan penonton.

Muhaimin yang mengenakan blangkon pun berkelakar di hadapan para sadbois dan sadgerls sekaligus kader PKB yang menonton.

Menurut dia, mereka begitu menghayati sekali lagu-lagu dari penyanyi yang juga dijuluki Lord Didi itu.

"Itu PKB dari Mojokerto menghayati banget mukanya. Saya nyesel ketika saya patah hati lagu ini belum diciptakan," kata Muhaimin.

Seketika, lagu "Sewu Kuto" pun mengelinding dengan ciri khas musik campursari dengan tabuhan kendang koplo.

Goyangan dan nyanyian bak paduan suara menggemakan area pertunjukan.

Baca juga: Sadbois dan Sadgerls Didi Kempot Geruduk Harlah ke-21 PKB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau