JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi campursari Didi Prasetyo atau Didi Kempot (52) bukan hanya sekadar musisi biasa.
Ia sudah bisa disebut legenda hidup dalam genre campursari yang memadukan genre musik kontemporer seperti keroncong, dangdut, dan langgam Jawa.
Banyak hal menarik yang menyelimuti seputar lagu-lagu milik 'Lord Didi'. Berikut rangkumannya:
Baca juga: 4 Fakta Lagu Cidro Ciptaan Didi Kempot, Berawal dari Pengalaman Perih
1. Lahirkan 800 lagu
Salah satu hal yang membuat Didi layak disebut legenda hidup campursari adalah produktivitasnya dalam menggubah lagu.
Sejak masuk dapur rekaman pada tahun 1989, Didi sudah menciptakan sebanyak 800 lagu.
Saking banyaknya, bahkan ia terkadang lupa lirik lagunya.
2. Banyak lagu berjudul nama tempat
Didi Kempot dikenal salah satunya karena lagu-lagunya sering menyematkan nama tempat. Mulai dari stasiun, terminal, hingga tempat pariwisata ada di dalam lagunya.
Didi mengaku punya pertimbangan sendiri terkait hal itu.
"Karena tempat wisata banyak orang punya kenangan di situ. Tempat terminal, stasiun, pelabuhan, tempat wisata, masjid. Ada cinta dan ada tangis di situ," ucap Didi di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Didi Kempot Kerap Gunakan Nama Tempat untuk Judul Lagu, Apa Alasannya?
Selain itu, Didi mengatakan bahwa hal itu juga merupakan upayanya untuk mendorong pariwisata di suatu tempat.
"Kita sebagai warga negara paling tidak ikut mempromosikan pariwisata yang ada di daerah kita itu baik, kaya saya bikin lagu 'Kopi Lampung', 'Perawan Kalimantan', 'Pantai Klayar', 'Parangtritis, dan lain-lainnya, 'Janji Semarang', 'Stasiun Balapan Solo," ucap Didi.
"Kayaknya senang saja gitu bisa membahagiakan orang daerah tersebut," lanjutnya.
3. Lagu patah hati lahir dari pengalaman pribadi