Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Via Vallen hingga Didi Kempot, Mengapa Lagu Berbahasa Daerah Bisa Populer

Kompas.com - 06/08/2019, 20:09 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Mengapa lagu berbahasa daerah bisa begitu populer? Dosen Pendidikan Sendratasik Unnes Ibnu Amar Muchsin mengatakan musik itu universal. Lagu-lagu Korea dari K Pop bisa mendunia bahkan bisa duduk di tangga lagu Amerika.

Fenomena yang baru-baru ini terjadi yakni lagu-lagu Indonesia yang ngehits, semisal lagu-lagu dari Tulus dan Andien diproduksi ke dalam bahasa asing.

"Lagu Noah juga pernah di alih bahasakan ke dalam Bahasa Korea," katanya, Selasa (6/8/2019).

Terkait dengan munculnya lagu-lagu daerah yang menasional, imbuhnya tergantung dari tema lirik dan keunikan melodinya. Lagu "Sayang"nya Via Vallen sebenarnya aslinya lagu Jepang, namun setelah dikasih lirik yang eye catching dalam genre dangdut akhirnya jadi hits.

"Yang juga fenomenal adalah Didi Kempot, karena tidak ada satupun yang berbahasa Indonesia," kata dia.

Selain itu, Didi Kempot mempunyai cengkok yang khas dalam bernyanyi. Dengan aransemen dan penggabungan musik tradisional Jawa dengan modern memperkuat unsur yang dimiliki Lord Didi.

Dikutip dari buku Andrew N. Weintraub yang berjudul Dangdut: Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia popularitas musik-musik lokal dikarenakan ciri musikal yang berkaitan dengan penderitaan rakyat.

Baca juga: Jokowi Ikut Bernyanyi Sewu Kutho, Ini Makna di Balik Liriknya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau