Ciri musikal tersebut tidak banyak ditemukan dalam genre musik lain, seperti pop dan rock yang banyak berisikan mimpi-mimpi manis.
Selain tema penderitaan, popularitas sebuah lagu juga tidak lepas dari isi liriknya.
Buku itu menyebutkan, lirik lagu yang sederhana dan komunikatif lebih banyak disukai oleh para pendengar.
Lagu "Sewu Kutho" dan "Sayang" misalnya. Lagu itu mungkin tidak memiliki pesan tertentu, tapi mampu menceritakan realita percintaan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Selain sederhana, dalam buku itu, lagu yang mampu mewakili perasaan pendengar juga banyak diminati. Lagu memberikan bahasa kepada orang untuk mengungkapkan berbagai perasaan yang sulit diutarakan.
Karena itu, seringkali dijumpai di media sosial unggahan publik yang berisikan lirik lagu tertentu untuk menyuarakan kondisi hati mereka.
Buku tersebut juga menyebutkan, kombinasi lirik yang meratap, irama joget, dan gaya pementasan yang berbeda mampu memukau publik.
Publik seakan berusaha melupakan diri dengan berjoget dan bersenang-senang.
Perasaan senada juga diungkapkan oleh akun Instagram @sobatambyar. Menurut akun tersebut, seseorang tidak perlu meratapi suasana patuh hati.
"Pada akhirnya, cara menyikapi loro ati dengan elegan adalah dengan cara nyanyi dan dijogeti," ungkpanya dalam akun Instagram yang dikutip dari KOMPAS.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.