Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Via Vallen hingga Didi Kempot, Mengapa Lagu Berbahasa Daerah Bisa Populer

Kompas.com - 06/08/2019, 20:09 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karya Didi Kempot yang mengusung lagu-lagu daerah mendapat respons positif belakangan ini. Bahkan untuk pertama kalinya, adik almarhum Mamiek Prakoso tersebut mendapatkan undangan untuk manggung di Istana Merdeka dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia, pada Jumat (2/8/2019) malam.

Nama Didi Kempot semakin melambung, setelah para fans-nya "Sobat Ambyar" menjulukinya sebagai The Godfather of Broken Hearth.

Sebelum muncul fenomena Didi Kempot, ada pedangdut Via Vallen yang juga mengusung lagu daerah di 2017.

Berkat lagu "sayang" miliknya, Via Vallen berhasil masuk ke dalam deretan artis nasional. Bahkan ia berhasil memenangkan ajang Indonesia Dangdut Award kategori "Pedangdut Solo Wanita Terpopuler 2017".

Popularitasnya pun semakin melejit di tahun 2018, dan bahkan menjadi salah satu artis pengisi acara di pembukaan ASIAN GAMES 2018, gelaran olahraga terbesar se-Asia.

Selain kedua penyanyi tersebut, masih ada Dian Sorowea. Lagunya "Su Sayang" di tahun yang sama mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Lagu ciptaan Near ini bahkan masuk dalam jajaran trending di mesin pencarian Google. Hingga saat ini, lagu "Su Sayang" telah ditonton lebih dari 110 juta kali di Youtube.

Baca juga: Didi Kempot, Sewu Kutho dan Sejarah Campursari

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau