JAKARTA, KOMPAS.com -Synchronize Festival yang digelar Demajors dan Dyandra Promosindo, merupakan festival muilti-genre berskala nasional yang mengundang puluhan ribu penonton untuk merayakan keberagaman jenis musik selama tiga hari tiga malam.
Penonton dapat menikmati suguhan lebih dari 100 pertunjukan musik terkurasi dari artis-artis terfavorit dan terbaik tanah air yang datang dari era 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2000-an.
Tema "Memanusiakan Alam, Mengalamikan Manusia" diusung dalam Synchronize Fest yang digelar kali ini di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 4 hingga 6 Oktober 2019.
Baca juga: Siap-siap Berkaraoke Lagu-lagu Pop Melayu di Synchronize Fest 2019
Tujuan dari adanya tema besar tersebut diharapkan agar penyelenggaran ini bisa lebih ramah lingkungan dengan mendukung sejumlah gerakan cinta lingkungan.
Apa saja keunikan festival tahun ini?
1. Tanpa genset
Tanpa menggunakan genset, kebutuhan listrik untuk sound system dan lighting akan ditenagai penuh oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"PLN sudah support kami untuk kebutuhan listrik," kata David Karto selaku penyelenggara dari Demajors dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2019) malam.
Langkah tersebut diambil selain karena dukungan PLN, juga menyesuaikan konsep acara. Di mana Synchronize Fest kali ini mengusung konsep penghijauan.
Baca juga: Synchronize Fest 2019 Akan Digelar Tanpa Genset, Apa Alasannya?
"Kita akan pakai powerbank PLN. Tidak ada pembakaran fosil, tidak ada polusi udara. Kalau pakai genset, tapi kami green festival, ujung-ujungnya polusi udara. Satu juta watt akan di-support teman-teman PLN menuju green festival," ujar David.
2. Perbanyak kantong sampah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.