JAKARTA, KOMPAS.com - Deddy Corbuzier (42) berbagi pengalamannya ketika masih merintis karier sebagai pesulap.
Saat menghadiri acara Lenovo Thinkbook CEO Club di Wisma BNI 46, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019), Deddy mengaku dulu kerap menawarkan jasa sulapnya dengan menempelkan brosur di tiang-tiang listrik jalanan.
"Saya masuk ke dunia entertainment sebagai tukang sulap. Tukang sulap itu kalau dulu, sejajarnya sama tukang sedot WC," kata Deddy mengenang perjuangannya.
"Beneran! Kalau enggak percaya silakan lihat di tiang listrik, tukang sulap itu sejajarnya sama tukang sedot WC," tambahnya.
Menurut Deddy, itu adalah hal yang lumrah untuk menawarkan jasanya. Saat menjadi seorang pesulap, Deddy juga tidak mau sama dengan pesulap-pesulap lainnya.
"Saya harus membuat brand itu satu. Makanya waktu itu saya muncul dengan branding saya, makeup saya, dan sebagainya yang seram, sombong, belagu. Itu branding," kata Deddy.
Baca juga: Deddy Corbuzier Mendadak Alay Gara-gara Vicky Prasetyo dan Angel Lelga
Padahal, kata Deddy, aslinya tidak demikian. Ia mengubah penampilannya tersebut semata-mata untuk menciptakan sebuah karakter bernama Deddy Corbuzier kepada publik.
"Lalu dari sana saya berhenti (sebagai pesulap). Saya harus jadi pembawa acara talk show di sebuah TV. Di sana saya harus ubah branding-nya harus 180 derajat," kata Deddy.
Mengubah penampilan lagi, kata Deddy, tidak mudah. Sebab, publik sudah mengenal Deddy sebagai sosok yang seram dan belagu.
"Itu enggak mudah saya mengubah banyak. Intonasi saya, cara jalan saya, harus lebih fun, bahkan saya harus ubah cara napas saya," kata dia.
"Ada namanya NLP, neuro linguistics program. Gimana caranya kita ubah sesuatu 180 derajat berubah. Terus tadi Mbaknya bilang 'Mas Deddy bisa jadi komedian dan sebagainya'. Saya harus ubah lagi branding-nya lebih fun, lagi dan semua itu brand," sambungnya.
Baca juga: Deddy Corbuzier: Generasi Milenial Pendidikan Tinggi, tetapi Bingung Mau Ngapain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.