Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Chrisye, Penyanyi yang Awalnya Tak Bisa Baca Not Musik

Kompas.com - 16/09/2019, 14:35 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 16 September menjadi angka spesial bagi mendiang penyanyi legendaris Indonesia, Chrismansyah Rahardi atau lebih dikenal dengan nama Chrisye.

Pada tanggal ini, 70 tahun yang lalu, pelantun tembang Badai Pasti Berlalu ini terlahir ke dunia.

Ia meninggal dunia pada usia ke-57 tahun pada Maret 2007.

Baca juga: Ada Chrisye di Google Doodle Hari Ini

Meski telah lebih dari satu dekade berpulang, nama Chrisye masih sangat melekat di hati masyarakat Indonesia.

Untuk mengenang penyanyi legendaris ini, berikut Kompas.com merangkum enam fakta seputar Chrisye.

1. Berhenti kuliah demi karier

Chrisye tertarik dengan musik sejak kecil.

Saat duduk di bangku SMA, Chrisye bergabung dalam sebuah band bersama kakaknya, Joris.

Dalam band itu, Chrisye didapuk sebagai pemain bass.

Baca juga: Synchronize Fest 2019 Hidupkan Chrisye dengan Sentuhan Orkestra

Pada tahun 1960-an Chrisye menjadi anggota band Sabda Nada yang kemudian berganti nama menjadi Gipsy.

Beberapa tahun kemudian, Chrisye terpaksa meninggalan kuliahnya untuk sementara demi bermusik bersama band Gipsy di New York.

Meski sempat ditentang oleh sang ayah, Chrisye berhasil membuktikan bahwa usahanya tak sia-sia.

Baca juga: Fasihnya Park Bo Gum Nyanyikan Lagu Chrisye di Panggung Fan Meeting Jakarta

Setibanya ke Indonesia, pada tahun 1976 dia bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh Gipsy.

2. Dikenal melalui Lilin-lilin Kecil

"Dan kau lilin-lilin kecil

Sanggupkah kau berpijar

Sanggupkah kau menyengat

Seisi dunia," demikianlah bagian reffrain lagu berjudul Lilin-lilin Kecil yang dibawakan Chrisye sekitar tahun 1977.

Lagu ciptaan James F Sundah itu ternyata mampu membuat nama Chrisye mulai dikenal di jagat hiburan tanah air.

Baca juga: Aransemen Ulang Lagu Mendiang Chrisye, Sheryl Sheinafia Berhati-hati

Tak hanya Lilin-lilin Kecil, Chrisye juga sukses dengan albumnya yang bertajuk Badai Pasti Berlalu.

Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut Musica Studios.

Bersama Musica Studios, Chrisye merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978.

Baca juga: Konser Eros Chrisye Yockie: Tembang Persada Sang Tritunggal Digelar di Dua Kota

Setelah itu, kariernya terus berkembang hingga berhasil menghasilkan banyak album.

3. Tak bisa baca not musik

Bakat bermusik Chrisye ternyata ditunjang oleh hobi mendengarkan musik dari sang Ayah.

Ayah Chrisye memiliki banyak piringan hitam lagu-lagu Bing Crosby, Frank Sinatra, Nat King Cole, dan Dean Martin.

Chrisye muda ternyata sangat suka mendengarkan lagu-lagu itu.

Baca juga: Sophia Latjuba Selalu Merindukan Chrisye

Sadar akan hobi anaknya, Ayah Chrisye membelikannya sebuah gitar.

Chrisye belajar bermain musik dengan mengikuti lagu-lagu di radio dan piringan hitam ayahnya.

Akibatnya ia tak dapat membaca not musik.

Baca juga: DMASIV Sediakan Waktu 50 Jam untuk Mengulik Lagu-lagu Chrisye

Namun, lambat laun kemampuan bermusik Chrisye semakin diasah dengan serangkaian latihan rutin.

4. Gaya nyentrik

Penampilan panggung Chrisye sangat khas.

Ia tidak neko-neko saat berada di panggung. Namun, suaranya yang lembut mampu membius pendengarnya.

Chrisye juga dikenal memiliki gaya panggung yang kaku dan sedikit nyentrik.

Baca juga: Melestarikan Kidung Abadi Chrisye dalam Bentuk Piringan Hitam

Ia mempertahankan rambut panjangnya dengan gaya berbusana yang "itu-itu saja".

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Chrisye mengatakan, dalam pembuatan musik video, dia lebih suka menggunakan satu jenis baju.

Menurutnya, dia baru mau berganti baju jika sudah jatuh ke selokan.

5. Meninggal dunia karena kanker

Pada Juli 2005, Chrisye dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak napas.

Setelah 13 hari dirawat, dia dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, di mana dia dinyatakan mengidap kanker paru-paru.

Ia menjalani serangkaian pengobatan termasuk kemoterapi yang membuat rambut panjangnya rontok.

Baca juga: DMASIV Obati Kerinduan Penggemar Chrisye lewat Selamat Jalan Kekasih

Kesehatan Chrisye membaik pada tahun 2006.

Namun, setelah itu, kesehatannya mulai menurun.

Pada 30 Maret 2007, Chrisye meninggal dunia di rumahnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

6. Kidung Abadi

Pada tahun 2018, Musica Studio meluncurkan piringan hitam atau vinyl untuk lagu "Kidung Abadi" yang dinyanyikan mendiang penyanyi legendaris Chrisye.

Lagu "Kidung Abadi" diciptakan Erwin Gutawa dan putrinya Gita Gutawa dari kumpulan kata-kata yang diambil dari potongan lirik lagu yang pernah dinyanyikan Chrisye semasa hidupnya.

Selain meluncurkan vinyl, sebuah konser bertajuk Signature Crisye juga akan digelar.

Baca juga: Kecanggihan Teknologi Bisa Bikin DMASIV Berkolaborasi dengan Chrisye

Deretan musisi seperti D'MASIV, Sophia Latjuba, Once Mekel, dan Paul Latumahina akan melantunkan hit-hit yang dipopulerkan Chrisye.

Melalui Kidung Abadi, nama Chrisye dikenang sebagai musisi yang karya-karyanya abadi dan akan dikenang sepanjang zaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau