JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Campursari Didi Kempot mengaku bahagia dan bangga karya-karyanya tidak hanya mendapat apresiasi orang-orang Jawa saja.
Lagu-lagu bertema patah hati dengan lirik berbahasa Jawa, seperti "Cidro", "Sewu Kuto", hingga "Stasiun Balapan" merupakan sedikit dari sekian banyak karya populer Didi Kempot.
"Setiap saya konser di mana saja, penontonnya juga bukan dari Jawa saja, ada yang kuliah dari mana dan suku mana pun ada di situ," kata Didi Kempot saat ditemui dalam jumpa pers "Konangan Concert" di Jakarta, Jumat (20/9/2019), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Konangan Concert Didi Kempot, Puaskan Sobat Ambyar hingga Perempuan Berbaju Kuning
Ia mengatakan, media sosial seperti Twitter dan YouTube sangat membantunya dalam memperkenalkan lagu-lagu karyanya kepada pendengar dari mana pun asalnya.
"Mereka bisa terhanyut, alhamdulillah, meskipun bukan orang Jawa, tetapi terhibur dengan budaya tradisional," ujar pria yang dijuluki "Lord Didi" oleh para penggemarnya tersebut.
Ia berharap semakin banyak masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang menyenangu dan menghormati budaya tradisional.
Baca juga: Perempuan Berbaju Kuning Kejutkan Didi Kempot di Konangan Concert
"Harapan kami sebagai seniman budaya Indonesia ini harus saling dihormati," ujar Didi Kempot yang memiliki julukan "The Godfather of Broken Heart" ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.