JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cara untuk mengekspresikan aspirasi ketika melakukan unjuk rasa atau demonstrasi.
Ada demonstran yang membawa poster, meneriakkan yel-yel, atau menyanyikan lagu berisi kritik.
Berikut ini lima lagu yang sering dinyanyikan di tengah demonstrasi:
"Mafia hukum, hukum saja, Karena hukum tak mengenal siapa," begitulah penggalan lirik lagu berjudul "Mafia Hukum" milik grup band beraliran grunge asal Bali, Navicula.
Lagu ini merupakan bagian dari album Love Bomb (2013). Lagu ini didedikasikan Navicula untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memerangi para koruptor.
Baca juga: Awkarin dan 3.000 Nasi Kotak untuk Demo Mahasiswa
"Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya. Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya," sepenggal lirik lagu "Mosi Tak Percaya" dari Efek Rumah Kaca.
Lagu itu diambil dari album Kamar Gelap (2008). Lagu berisi tentang sikap kecewa yang berujung rasa tak percaya kepada penyelenggara negara.
Baca juga: Iwan Fals Balas Jawaban Sinis Netizen Saat Tanya soal Demo Mahasiswa
Musisi Iwan Fals dikenal lewat lagu-lagunya yang keras melontarkan kritik, baik kepada pemerintah maupun kondisi yang tak memihak kepada rakyat.
Beberapa lagu itu di antaranya adalah "Bongkar" dan "Surat Buat Wakil Rakyat".
Lagu "Surat Wakil Rakyat" ada di dalam album Wakil Rakyat (1987) yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur pada waktu sidang dianggap menghina pejabat negara.
Lagu ini bahkan sempat dicekal tidak boleh ditayangkan di televisi karena dianggap mengganggu stabilitas politik.
Baca juga: Dian Sastro Minta Pelajar Tetap di Sekolah dan Tidak Demo
Sementara, lagu "Bongkar" adalah bagian dari album Swami 1 (1989) karya dari proyek grup band Swami, yang terdiri dari dari Iwan Fals, Sawung Jabo, Naniel, Nanoe, dan Innisisri.
Lagu "Bongkar" masuk dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia edisi #56 terbitan Desember 2009 dan berada di urutan pertama.
Lirik lagu "Bongkar" pun tak kalah pedas.
"Sabar, sabar, sabar dan tunggu / Itu jawaban yang kami terima / Ternyata kita harus ke jalan / Robohkan setan yang berdiri mengangkang," sepenggal lirik dalam lagu "Bongkar".
Baca juga: Bersih-bersih Sisa Demonstrasi, Awkarin Memanggul Plastik Sampah
Lagu ini merupakan bagian dari album Mata Hati Reformasi (1998).
Lagu ini mengkritik rezim saat itu untuk mengkritik pejabat yang hidup mewah di tengah kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia.
"Gak dapat tempat untuk bareng-bareng berjuang / Anak bocah terperangkap jerat situasi / Ciptaan bapakmu yang terlalu merevolusi / Aku cuma korban keadaan frustasi / Kecewa bertanya membobol tembok tradisi," adalah sepenggal lirik lagu "Siapa Yang Salah".
Baca juga: Awkarin Pimpin Aksi Bersih-bersih Sampah Sisa Demo di DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.