Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Adanya Multigenre Musik di Synchronize Fest 2019

Kompas.com - 03/10/2019, 08:22 WIB
Andika Aditia,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada Didi Kempot, NOAH, Steven and Coconuttreez, Tulus, Nasida Ria, Gugun Blues Shelter, hingga Andika eks Kangen Band bakal memeriahkan Synchronize Fest 2019.

Bisa dilihat, para musisi itu berasal dari berbagai genre. Namun, mereka bakal ada dalam satu acara di Synchronize Fest yanag akan digelar di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 4-6 Oktober.

Hadirnya para musisi lintas genre dan generasi itu untuk menyatukan para musisi dan penggemar musik dalam satu tempat.

Menurut Program Director Synchronize Fest Kiki Aulia alias Ucup, ide lintas genre itu lahir dari obrolan bersama dengan David Karto, salah satu pendiri label independen terbesar Indonesia Demajors.

Baca juga: Awal Mula Tercetus Ide Multigenre dalam Synchronize Fest

Demajors diketahui juga merupakan label penggagas lahirnya Synchronize Fest.

"Awal mula tercetus ide multigenre sebenarnya ide bersama sih, ya hasil brainstorm gue sama David Karto, kami mau memfasilitasi musik apa pun tanpa mau membatasi genre," ujar Ucup  kepada Kompas.com di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Ide itu juga berangkat dari kegelisahan Ucup ketika menghadiri sebuah acara, namun penampilnya itu-itu saja.

"Karena kan banyak banget nama brand atau pensi yang ngundang band itu-itu saja," ucap Kiki.

Kegelisahan itu pun membuat Kiki dan kawan-kawan melahirkan Synchronize Fest dengan konsep multigenrenya.

Baca juga: Synchronize Fest Akan Jadi Gerakan Ramah Lingkungan

Bagi Ucup, menyatukan berbagai artis musik Tanah Air lintas genre dan generasi dalam satu acara sungguhlah niscaya.

"Kapan ada kesempatan buat nama-nama band baru yang saat itu ada, kapan kesempatan buat mereka-mereka itu. Sesimpel itu," ucapnya.

Atas niat mulia itu, Ucup berharap Synchronize Fest dapat menjadi wadah musik di Indonesia tanpa membedakan genre.

"Kami pengin jadi wadah musik Indonesia yang memang terjadi regenerasi," katanya.

Lalu apakah mudah mewujudkannya? Kiki menuturkan bila ada pertaruhan yang harus ia menangkan agar ide festival multigenre dalam Synchronize Fest bertahan lama. Kiki pun mengakui itu adalah hal sulit.

"Pertaruhan pertamanya, sebenarnya itu di kredibilitas sih. Karena kita kan enggak punya kredibilitas. Di tahun pertama sulitnya itu sih," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau