Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal, Penyebab hingga Kondisi Terkini

Kompas.com - 08/10/2019, 10:40 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni kehilangan bayi kembar mereka pada Minggu (6/10/2019). Saat itu, usia kehamilannya memasuki usia 26-27 minggu.

Minggu malam, Ammar langsung memakamkan sendiri bayi kembarnya.

Kepada wartawan, dokter yang menangani Irish pun menjelaskan tentang penyebab bayi kembar tersebut meninggal dunia di dalam kandungan hingga kondisi Irish terkini.

Berikut 5 fakta yang dirangkum Kompas.com.

Baca juga: Kabar Duka! Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal Dunia

1. Terakhir detak jantung janin terdengar

Dokter menyatakan bahwa janin kembar Irish sudah meninggal sejak dalam kandungan.

"Iya meninggal di dalam," kata Gatot.

Awalnya, hari Minggu (6/10/2019), masih terdengar detak jantung dari janin yang dikandung Irish.

"Minggu pagi saya datang visit, detak jantung masih ada, tapi ibunya tekanan darah naik. Mirror syndrome sudah naik," kata Gatot.

"Pasien jam 9 dipindah ke HDU (High Dependency Unit), dan ternyata sudah tidak ada detak jantung. Meninggal diperkirakan jam 8 (pagi)," imbuh Gatot.

 Baca juga: Dokter Beberkan Penyebab Bayi Kembar Irish Bella Meninggal Dunia

2. Penyebab meninggal

Menurut dokter Gatot Abdurrazak, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal yang menangani Irish Bella, mengatakan, istri Ammar Zoni itu disebut mengalami Mirror Syndrome yang berawal dari kondisi bayi kembar yang dikandung Irish mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).

Artinya, pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan, sehingga salah satu janin 'memberi' darah kepada janin kedua.

TTTS bisa mengakibatkan komplikasi ke ibu, salah satunya Mirror Syndrome yang merupakan keadaan ketika janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.

Namun pada ibu, kondisi ini bisa disertai preeklamsia atau toxemia kehamilan, kelainan atau gangguan progresif yang ditandai kehadiran protein dalam urine serta tingginya tekanan darah.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau