KENDAL, KOMPAS.com - Mitos Wong Kalang di Kendal Jawa Tengah diangkat menjadi tema film pendek karya sineas Kendal. Pembuatan film ini, bekerja sama dengan layanan streaming Viu.
Rencananya, film yang berjudul Kalang Obong yang sudah selesai penggarapannya tersebut ditayangkan di 17 negara dan diikutkan dalam sejumlah festival film bertaraf international.
Senior Vice Presiden Marketing Viu, Myra Suraryo, mengatakan penggarapan film ini dilakukan untuk memberikan wadah bagi sineas Kendal dan komunitas film serta seni budaya di Kendal.
Baca juga: Cinta Laura Sebut Industri Film Indonesia Berkembang Pesat
Ia menjelaskan, pihaknya tidak ingin mengubah paradigma konsumtif masyarakat yang hanya bisa menonton. Viu Short ini, lanjut Myra, berkontribusi dengan karya anak-anak muda Kendal.
“Mereka kami beri pelatihan dan workshop pembuatan film, diberi ruang membuat ide cerita dan dituangkan melalui film pendek,” ujarnya dalam konferensi pers di Kendal, Minggu (13/10/2019).
Program Viu Short ini, menurut Myra, sudah berjalan di 17 kota pada musim pertama tahun 2018-2019. Pada musim kedua ini, Kendal menjadi salah satu kota yang dituju.
“Untuk proyek pembuatan film Viu mengangkat mitos, budaya yang melekat di masyarakat. Apa yang menjadi keunikan dari kota yang kami singgahi diangkat menjadi karya film yang nantinya bersaing dengan karya negara di Asia maupun Eropa," ujarnya.
“Kami ingin mengangkat keunikan Indonesia yang menjadi daya tarik internasional. Banyak mitos atau sejarah nyata, tetapi tidak terdokumentassikan dengan baik,” imbuh Myra.
Baca juga: Jokowi Sebut Film Indonesia Sudah Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Sementara itu, Ketua Tim Inisiasi Komisi Film Daerah Kendal, Ardian Joeniarko, mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam film Kalang Obong adalah konflik rasional dan budaya.
Film itu, mmenceritakan seorang perempuan dari keturunan suku kalang, menjalin hubungan dengan laki-laki milenial.
Suatu saat, laki-laki tersebut melihat ritual kalang obong dan kemudian menendang sajen yang digunakan untuk ritual.
“Ada konflik serta cinta di dalam perjalanan film tersebut,” ujar Adrian.
Rencananya film ini akan tayang pada Mei 2020 di 17 negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Ernest Prakasa Anggap Film Indonesia Lebih Kaya Genre
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.