Sementara itu, seniman dan artis peran Budi Dalton mengaku gemar menunggangi kuda besi karena hobi itu bisa menjadi gerbang untuk bertemu orang-orang baru dalam hidupnya.
“Mulai suka motor tahun 1987, pakai Triumph waktu itu, sebelum itu pakai motor-motor pabrikan Jepang, setahun berikutnya saya punya Harley Davidson tahun keluaran 1988,” ucap Budi.
Mantan El-Presidente Bikers Brotherhood Motorcycles Club yang juga dosen di Universitas Pasundan ini juga mengaku mendapat banyak wawasan dengan menjadi penghobi moge.
“Banyak (alasan hobi motor), kalau hobi motoran jadi banyak teman, kita sering touring ke daerah-daerah, jadi banyak saudara, banyak wawasan juga,” sambungnya.
Bagi artis-artis tersebut, hobi motor gede bukan soal gengsi atau materi. Ada yang lebih dari itu, kata mereka.
Tarra Budiman, misalnya, mengaku menggeluti hobi motor untuk belajar menghargai setiap perjalanan yang dilalui, bukan soal kecepatan laju kuda besi atau alasan lain.
“Naik moge itu punya kepuasan tersendiri. Enjoy the ride, enggak perlu kencang-kencang. Yang penting, menikmati perjalanan,” kata Tarra.
Meski begitu, Tarra menganggap motor merupakan medium yang bisa memaksimalkan sisi maskulinnya sebagai seorang pria.
“Buat gue moge itu toys boys, moge ya toys, mainan cowok banget,” ujar Tarra.
Lain lagi dengan Budi Dalton. Menurut dia, banyak alasan untuk punya hobi otomotif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.