Meski begitu, mereka tak takut menghadapi tanggapan pihak lain atas karyanya.
“Enggak (takut), tuh. Karena menurut kita, ini isu yang penting untuk dibicarakan. Daripada kita diam-diam di balik ketakutan ‘kan, ya sudah mending ngomong,” timpal Gusti.
Baca juga: Kejutan Para Pendekar untuk Tashoora di Balkonjazz Festival 2019
Bahkan Tashoora sedang menggandeng lembaga terkait dalam karya terbarunya.
“Oh, kita mau konsolidasi sama lembaga-lembaga yang terkait dengan isu-isu yang kita angkat sih,” celetuk Danang.
Danang juga memberi bocoran, lembaga yang dimaksud di antaranya: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan.
Ketiga personil Tashoora mengaku, respons lembaga tersebut sangat positif.
“Wah sangat positif dan banyak yang ngerasanya kayak jodoh gitu, lo. Apalagi kayak LBH ya, mereka benar-benar membutuhkan bantuan,” jelas Danang.
Lagu yang tengah mereka garap pun adalah hasil obrolan dengan pihak LBH Jakarta. Namun untuk detailnya, masih dirahasiakan.
Riset mendalam untuk menulis lagu
Konsisten untuk mengkritik dan mengangkat isu sosial, Tashoora melakukan setumpuk riset untuk meramu lagu.
“Kita enggak cuma genjreng-genjreng bikin lagu. Memang suka baca, memang ngikutin (kasus),” kata Danang.
Maka proses riset pun tak pasti, tergantung pada isu yang digarap.
“Cuma memang beberapa lagu ya kita udah ngikutin aja. Karena kita sudah tertarik dengan keberlanjutan kasus tertentu. Biasanya itu jadi lagu,” ungkap Danang lagi.
Selain riset, Tashoora juga melakukan verifikasi untuk memeriksa kebenaran isu yang mereka angkat.
“Sebenarnya yang lebih terasa tuh pas kita fact-check sih,” kata Gusti.