"Kamu melakukan kesalahan yang sama tiga kali dalam sehari, kamu akan kehilangan hari libur," tutur Chef Juna tentang pengalamannya bekerja di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, bekerja di dapur profesional membutuhkan mental baja dan tidak semua orang bisa melakukannya.
Tanpa membandingkan dengan bidang pekerjaan lainnya, Juna mengatakan hanya ada dua hasil dari tempaan keras di dapur profesional, seseorang berhasil atau patah semangat. Tidak ada kata "di tengah-tengah" menurut Juna.
Namun Juna tidak punya pilihan kecuali menerima "hajaran" dari atasannya karena dia tidak memiliki keterampilan khusus. Apalagi saat merantau ke Amerika, dia hanya lulusan SMA.
Dia justru berterima kasih kepada para atasannya itu karena sudah menempa dia selama mengawali karier.
"I am very thankful. I am very thankful," kata juri MasterChef Indonesia tersebut.
Chef Juna mengatakan keberuntungan akhirnya datang karena ada kesiapan dan kesempatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.