Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Desain Puitik Glenn Hartanto di Republik Mauritius

Kompas.com - 01/06/2021, 11:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ia mencontohkan bagaimana desainer abad 20, dengan selera seperti Kahn ini lewat pendekatan minimalisnya menjadi legenda arsitek Amerika. Pendekatan gaya Kahn punya kecenderungan diulang kembali di abad ke-21 ini.

Sebab, menurut Glen, hari ini kita menyaksikan banyak bentuk-bentuk khaotik visual dan terputus pada kultur utama pada alam, yakni: keseimbangan, kesetaraan dan harmoni.

Arsitektur Asia, terutama Jepang sangat intim dengan pendekatan harmoni ini, seperti Tadao Ando yang mengekspose materi dan kesederhanaan bentuk yang cenderung monolitik.

Kembali perbincangan tentang pandangan Kahn, Glenn menyatakan salah satu bangunan ikonik karya arsitek itu yang dianggap sublim, seperti semacam perenungan tentang diri manusia dan lingkungannya.

“Misalnya Jatiya Sangsad Bhaban adalah kompleks gedung parlemen yang mungkin terbesar di dunia, di Pakistan dan sering disebut salah satu ikon arsitektur abad ke-20. Kahn mengekspose materi beton, selain bentuk sederhana dan esensial pola seperti kubus, silinder dan geometri dasar," kata Glenn.

"Hal yang paling menarik ini: puitisasi dengan penggunaan reflektor air sebagai semacam pantulan alamiah, cahaya dan bangunan yang menyatu. Saya bawa ide ini dalam reflektor tentang desain khusus kaca-kaca di Mauritius,” ungkap Glenn bersemangat.

Refleksi puitik dalam desain Mediacity Mauritius, menurut Glenn adalah penggunaan sekaligus teknologi dan dasar desain praktis – panel tiga lapis kaca sebagai reflektor: penahan panas, meredam cahaya berlebihan dan secara estetis menciptakan pantulan-pantulan bayang-bayang balik ke ruang utama semesta desain utama di tengah: pohon dan courtyard dari tranformasi “taman botani mini” ke inti bangunan.

Sketch Mediacity Mauritius MorphasiaDok Glenn Hartanto Sketch Mediacity Mauritius Morphasia

“Saya membayangkan bahwa esensi desain menyerupai pendekatan rancangan model kampus yang terhubung satu dan lain bangunan. Seperti ruang-ruang perkantoran, area bisnis, perpustakaaan, teater terbuka, laboratorium, kafetaria, ruang-ruang broad casting dan digital creative; selain kelak dalam bangunan juga ada sebuah universitas riil dengan ruang ajang-mengajar,” katanya.

Tatkala ditanya, apa yang menjadi substansi keterhubungan manusia yang alami di rancang bangunan Mediacity Mauritius, Glenn menjawab singkat: ruang adalah inti, jika nyawa bangunan itu sebenarnya adalah ruang penghantar kehadiran manusia dengan alam yang saling menyapa.

Bisa jadi, Glenn mengamini prinsip dasar gerakan seni minimalis lebih dari seabad lampau di Barat dan diyakini dalam filosofis Timur kuno tentang Zen dalam tataran lain, tentang semesta diri: kesederhanaan adalah momen mendekap kekinian dengan alam. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau