Aduh, jadi terlalu serius. Poin yang ingin digariskan Christensen berbasis intepretasinya atas pemikiran Plato adalah, kesepian seseorang tidak cukup diatasi dengan perburuan belahan jiwa dalam konteks naïf alias asal soul mate.
“Hentikan perburuan belahan jiwa, beralihlah mencari relasi yang dewasa,” kata Christensen dalam salah satu kuliah umumnya pada 2014.
Relasi yang dewasa, tegas dia sekali lagi, adalah ketika landasan relasi tersebut benar-benar adalah kemandirian dari setiap orang yang terlibat.
Jadi, kalau mau mengutarakan isi hati ke seseorang menggunakan frasa belahan jiwa atau soul mate semoga benar-benar lebih paham sekarang.
Sebelum jadi terlalu serius, ide tulisan soal asal-usul frasa belahan jiwa atau soul mate ini sama sekali tidak datang dari keterpesonaan literatur atau akademik.
Sebenarnya, ini gara-gara salah satu episode dari serial lawas Bones, serial yang tayang dari 2005-2017. Meski lawas, Bones masih bisa ditonton lewat saluran-saluran streaming dan berlanggan.
It’s been two years since the Bones finale but you can keep the love alive by reliving every season! https://t.co/R2UTQDcQKb pic.twitter.com/eAhzywXSxn
— BONES (@OfficialBONEStv) March 28, 2019
Tepatnya, ide soal soul mate dan Plato ini datang dari dialog penutup episode 15 musim kelima (S5 E15) serial berlatar laboratorium antropologi forensik tersebut.
Demikianlah....
Jadi, siapa bilang dari lagu, novel, dan film kita tidak bisa mulai mempelajari sesuatu dari dan untuk dunia nyata atapun tentang literatur yang bahkan kita belum tentu tahu bahwa itu ada?
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Semua artikel utuh harian Kompas yang disebutkan dalam artikel ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.