Berbeda dari sutradara-sutradara lain, Anderson berani menyentuh genre animasi stop-motion lewat film Fantastic Mr. Fox.
Dalam film ini Anderson berusaha menggabungkan animasi stop-motion dengan live action.
Shaun the Sheep Movie memercayakan penceritaan filmnya pada situasi slapstick daripada dialog karakternya.
Shaun membawa penonton kembali ke era film bisu seperti era Chaplin, Keaton, dan Lloyd.
Meski demikian, waralaba milik Aardman Animations ini tetap memiliki penggemar yang cukup besar baik dari serial televisi ataupun filmnya.
My Life as a Zucchini mungkin terdengar menarik untuk anak-anak.
Namun film animasi stop-motion bergenre komedi dan drama ini tentu bukan tontonan yang pas untuk anak-anak.
Film ini mengeksplorasi sebuah trauma masa kecil yang begitu mendalam dari karakter utamanya.
Kubo and the Two Strings memang tak mendapat banyak penonton ketika tayang di bioskop.
Namun film ini menjadi film stop-motion kedua yang pernah menerima nominasi Academy Award di kategori Best Visual Effects.
Kubo and the Two Strings menampilkan banyak sekuen menarik yang ternyata dibuat selama 19 bulan oleh kreator animasinya.