"Anak muda sampai orang dewasa lebih sibuk dengan gadget-nya. Mereka lebih memilih mengikuti perkembangan informasi dari sosial media yang memang lebih cepat," ujar Kemal di sela-sela memandu acara "Deklarasi Hemat Energi Pelajar SMA Se-Jakarta" yang diadakan Kompas MuDA Harian Kompas dan Perusahaan Gas Negara di Senayan, Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Menurut penyiar yang memulai karier tahun 1999 itu, gawai dan aplikasi yang menyediakan informasi secara cepat lewat Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya telah merusak konsentrasi orang mendengarkan radio.
"Jadi kami ngomong empat jam di radio, yang mereka dengar hanya delapan menit," kata Kemal mengutip hasil survei tingkat keterdengaran siaran radio.
TJ menambahkan, "Iya, nih. Kami kayak hanya nye-nye-nye (maksudnya berbicara terus, tetapi pendengarnya sedikit)."
Namun, Kemal dan TJ menganggap kondisi itu sebagai tantangan.
"Setiap saat harus berpikir mau menyajikan siaran kayak apa, ya. Mau enggak mau harus up date info dan 'gaul'." kata TJ yang menutup kepala botaknya dengan wig keriting. (TRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.