Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dwiki Dharmawan: Passion Love Life

Kompas.com - 15/02/2015, 19:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Dwiki Dharmawan berencana akan merilis album solonya, Passion Love Life, di New York, Amerika Serikat, pada 15 Juni mendatang. Ia menggandeng Jimmy Haslip, mantan bassist Yellowjackets, serta Chad Wackerman, drumer yang pernah mendukung Frank Zappa. Dwiki juga melibatkan gitaris Dewa Budjana dan Tohpati.

Sebagian isi album sudah diperdengarkan dalam konser di Jakarta, Bandung, dan Bali, pekan lalu. Album ini memperlihatkan sisi lain dari Dwiki sebagai musisi.

Bersama Krakatau, ia bereksplorasi dengan elemen etnis. Sampai-sampai mereka menggunakan microtuning segala—bukan tuning atau laras standar musik Barat. Sementara dalam album solo, Dwiki bermain fusion mengikuti standar fusion yang sudah ada.

Yang mungkin membedakan fusion ala Dwiki ini adalah materi komposisi yang diinspirasi dari fenomena budaya dan panorama di sudut-sudut Nusantara. Seperti pada "Return of the Lamafa" yang diinspirasi dari para lamafa atau pemburu ikan paus di Lamalera, Nusa Tenggara Timur, yang gagah berani. Dari wilayah yang sama ia menulis "Whale Dance".

Ada pula komposisi "Bromo" tentang fenomena keindahan alam sekitar Gunung Bromo. Lantas "Arafura" tentang laut di bagian timur Indonesia.

Jimmy Haslip, Chad Wackerman, dan juga Jeff Lorber, sound engineer, perlu memahami latar komposisi untuk berinterpretasi atas karya Dwiki.

"Mereka selalu ingin tahu latar belakang komposisi. Waktu rekaman, mereka tanya apa itu lamafa. Saya ceritakan bahwa lamafa adalah maestro, dia memburu ikan paus tetapi tidak mengeksploitasi untuk tujuan komersial," kata Dwiki.

Meski berlatar panorama alam dan fenomena budaya Nusantara, jangan dibayangkan karya Dwiki menggunakan elemen rasa etnis. Hanya ada sepotong ucapan dalam bahasa lokal yang diucapkan penyanyi Ivan Nestorman,"Artinya ibu mewariskan, ayah menjaga," kata Ivan.

Pada album ini, Dwiki ingin ada sentuhan rasa rock dalam fusion-nya. Rasa rock juga sengaja ditampilkan Dwiki untuk merangkul telinga muda. Itu mengapa ia sengaja memilih Chad Wackerman.

"Saya perlu yang nyerempet-nyerempet rock dan jazz supaya ada kombinasi energi rock dan jazz," kata Dwiki.

Keberadaan Jimmy Haslip dan Chad Wackerman, menurut Dwiki, memberi sangat membantu dalam pengembangan komposisi yang ditulis Dwiki pada album ini. Spektrum musiknya menjadi lebih lebar.
Internasional

Pada album Passion Love Life, Dwiki tidak memanjakan diri dengan alat musik synthesizer digital. Ia sengaja mengusung rasa lama yang pernah ia mainkan dulu pada masa-masa awal ia bermusik di Bandung pada paruh kedua 1980-an.

Dwiki misalnya membawa Hammond B3 dengan suara khas yang "gagah berwibawa". Instrumen ini di jazz dimainkan antara lain oleh Jimmy Smith dan Joey DeFrancesco. Di rock ada Jon Lord dari Deep Purple.

Dwiki juga memainkan minimoog voyager, rhodes piano, dan clavinet Hohner.

"Alat yang saya gunakan ini vintage semua," kata Dwiki.

Album Passion Love Life diproduksi oleh Gitarku Records milik Budjana dan kawan-kawan dengan Ign Bagus Wijaya dan Dwiki Dharmawan sebagai Produser Eksekutif. Direkam secara live di JHL Studio, California, AS, album ini melibatkan Jeff Lorber sebagai sound engineer. Lorber adalah musisi jazz yang beberapa kali tampil di Jakarta, termasuk di Java Jazz.

Bekerja sama dengan MoonJune Records yang berbasis di New York, album akan dipromosikan dan diedarkan di pasar internasional. Langkah serupa sudah dilakukan untuk album Budjana, Tohpati, dan Indro Hardjodikoro. Produser MoonJune Records Leonardo Pavkovic memang tertarik dengan potensi musisi Indonesia yang menurut dia bisa diperkenalkan ke pasar internasional.

"Leo melihat potensi musisi Indonesia di mata internasional. Dia sangat confidence tentang potensi itu, dan hal itu menjadikan saya makin percaya diri juga," kata Dwiki. (XAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com