Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doraemon: Makin Tua Makin Muda

Kompas.com - 02/08/2015, 15:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah 36 tahun sejak pertama kali seri animasinya ditayangkan di televisi Jepang, Doraemon kembali hadir lewat film Doraemon the Movie: Nobita and The Space Heroes yang disutradarai Yoshihiro Osugi. Sosok kucing abad ke-22 dan konco-konconya itu masih punya magnet besar pada anak-anak. Anak-anak segera bertepuk tangan ketika karakter idolanya, Doraemon, Nobita, Shizuka, Gian, dan Suneo, muncul di layar bioskop.

Doraemon tampil sebagai pahlawan angkasa. Bertarung melawan para pembajak angkasa, mereka mempersenjatai diri dengan kekuatan super. Doraemon dan Gian memiliki kekuatan pukulan super, Nobita menyerang dengan permainan karet gelang, Shizuka dapat mengendalikan air, dan Suneo dengan senjata bor di tangan. Semua senjata tersebut berasal dari kantong ajaib Doraemon.

Pergerakan para pahlawan angkasa ini pun dibantu benda ajaib lain, seperti baling-baling bambu, permen penerjemah, hingga tikus pengebor tanah. Di atas semua itu ada senjata ampuh lain, yaitu persahabatan dan kerja keras.

Tokoh Doraemon pertama kali diciptakan oleh Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko pada tahun 1970. Mereka menciptakan komik-komik populer sejak tahun 1967 dengan nama pena Fujiko F Fujio. Berawal dari tahun 1979, film kartun Doraemon muncul di sepuluh saluran televisi Jepang. Doraemon kemudian disiarkan di negara lain, seperti Hongkong, Italia, Amerika Serikat, dan Brasil.

Tak ada yang berubah dengan karakter Doraemon. Ia tetap hadir sebagai robot kucing tak bertelinga yang penampakannya lebih mirip musang. Tidak bertambah gemuk atau menjadi kurus, wajah Doraemon tetap menyiratkan karakter sebagai tokoh bijaksana yang galak, tapi baik hati. Doraemon, misalnya, selalu memberikan wejangan tentang pentingnya berusaha dengan kekuatan sendiri, tanpa mengandalkan kekuatan ajaib.

Sahabat baik yang selalu dilindungi Doraemon, Nobi Nobita, tetap masih duduk di bangku sekolah dasar di Jepang. Selalu menjadi olok-olok karena kecerobohan dan nilai ulangannya yang selalu nol, Nobita menjadi tokoh sentral karena kebaikan hatinya. Dalam film ini pun Nobita tampil sebagai anak cengeng dan selalu merengek meminta benda-benda ajaib.

Sutradara burger
Jika biasanya Doraemon bertualang dengan mesin waktu yang muncul dari laci belajar Nobita, kali ini mereka menjelajah angkasa karena faktor ketidaksengajaan. Bagi yang kangen pintu ke mana saja, benda ajaib itu pun tidak dimunculkan dalam film ini. Kisah dimulai dari demam pahlawan galaksi yang sedang melanda anak-anak di seluruh Jepang. Kegiatan apa pun bakal ditinggal demi menonton aksi sang trio pahlawan di layar kaca.

Doraemon yang lahir pada 3 September 2112 alias berasal dari masa depan ini pun tak ketinggalan turut menggandrungi pahlawan galaksi. Doraemon kemudian mengeluarkan benda ajaib yang bentuknya mirip burger. Benda tersebut ternyata kemudian menjadi hidup dan memerankan diri sebagai sutradara burger.

Mau menjadi tokoh apa pun, sang sutradara mampu mewujudkannya. Alat ajaib Doraemon memang membekas pada benak anak-anak karena mampu memuaskan imajinasi dan menyelesaikan beragam masalah dengan cara unik. Dalam proses pembuatan film bersama sutradara burger itulah Doraemon dan kawan-kawan berjumpa dengan petualangan yang sesungguhnya di sebuah planet yang dihuni para tikus yang murah senyum.

Doraemon the Movie: Nobita and The Space Heroes dirancang tanpa adegan yang mempertontonkan kekerasan. Tokoh antagonis, yaitu pembajak angkasa, pun jauh dari kesan menakutkan. Menggunakan bahasa Jepang, anak-anak yang belum bisa baca subtitle dalam bahasa Indonesia pun bisa mengikuti jalannya cerita.

Dan lagu tema film itu menjadi kenangan bagi mereka yang dulu suka nonton Doraemon di Minggu pagi: "Aku ingin begini. Aku ingin begitu. Ingin ini, ingin itu banyak sekali... Semua, semua, semua, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib. La, la, la, aku sayang sekali... Doraemon..." (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com