Lebaran Dokter Mesty Ariotedjo

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mesty Ariotedjo sebagai dokter mendapat tugas di rumah sakit pada malam takbiran dan hari kedua Lebaran.

Ia menuturkan pengalaman tugas sebagai dokter selama bulan puasa. Ia berbuka puasa dan sahur di rumah sakit.

Kebetulan selama bulan Ramadhan, ia mendapat giliran tugas masuk pukul 15.00 dan selesai pukul 05.00. Ia baru pulang sekitar pukul 06.00.

"Jadi pukul 4 pagi kami harus mulai follow up pasien, memeriksa keadaan dan keluhan mereka. Untungnya kami mendapat paket makan sahur dan berbuka," kata dokter yang juga dikenal sebagai pemain harpa itu.

Kalau tidak sedang bertugas jaga, ia biasa tidur rata-rata pukul 10 malam sampai pukul 3 pagi. Jika sedang tugas jaga, waktu bersantap sahur hanya 10 sampai 15 menit.

"Tapi, alhamdulillah tidak terasa (berat) karena kerjaan cukup padat dan waktu terasa (berjalan) cepat," ujar Mesty yang bertugas di bangsal anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Bertugas menangani pasien anak selama bulan puasa, Mesty sering mendapati pengalaman lucu, tapi juga mengharukan.

Misalnya, ada pasien usia tiga tahun yang senang karena merasa ikut menjalankan puasa.

"Padahal dia itu sedang mau dilakukan tindakan, makanya dipuasakan. Tapi, dia bangga bahwa dia puasa seperti papa mamanya," tutur Mesty. (XAR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Juli 2016, di halaman 32 dengan judul "Lebaran Dokter".