JAKARTA, KOMPAS.com -- Bunyi petikan Sape terdengar melengking berirama di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Kamis (18/8/2016) malam.
Suara alat musik etnik itu mengiringi lagu dari Kalimantan Barat berjudul "Male'en", yang dibawakan oleh grup musik Laskar Dayak.
Nuansa Borneo semakin terasa dengan para personel grup musik tersebut tampil mengenakan kostum tradisional Dayak di panggung pentas musik Achipelago Trip, yang disuguhkan oleh Rudy Octave & Etno Psycho.
Dengan apik, lagu itu disajikan dengan rasa masa kini lewat selipan suara keyboard dan drum.
Pada penampilan keduanya, Laskar Dayak membawakan lagu "Ledang".
Mereka "menyeret" para penonton untuk ikut berdendang dan menggerakkan-gerakkan tangan mengikuti irama musik mereka.
Berikutnya, ada lagu "Tope Gugu" dengan musik dari Sulawesi Tengah. Penyanyi asal Palu, Zarro, memikat para penonton dengan memberi nyawa jazz pada lagu itu.
Kemudian, ia melanjutkannya dengan lagu "Jujuru Peti". Musik menjadi sedikit lebih ceria ketika lagu "Tonga" dari Flores dilantunkan oleh Ivan Nestorman.
Tak sedikit penonton yang menggerakkan kepala sesuai ketukan irama lagu itu.
Setelah asyik "berkeliling" Nusantara mencicipi musik etnik yang diramu dengan musik pop oleh Rudy Octave, para penonton juga mendapat suguhan musik Amerika Latin.
Nestor, yang berduet dengan penyanyi asal AS, Wilson Novoa, menghadirkan lagu "Mogie".
Novoa juga menyanyi dalam bahasa Spanyol di tengah lagu.
Pentas musik tersebut ditutup oleh Novoa yang membawakan lagu berbahasa Spanyol, "Guajira".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.