Guruh dan Guntur Tampak Kompak

JAKARTA, KOMPAS.com -- Muhammad Guruh Irianto Soekarnoputra (64) bersama Guntur Soekarnoputra (72) terlihat kompak saat hadir dan berpidato pada ulang tahun ke-40 kelompok kesenian Swara Maharddhika di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta, Senin (27/3/2017) malam.

Guruh langsung menyambut Guntur yang datang bersama istrinya, Enny Guntur, disusul keponakannya, Puti Soekarno, dan cucu ponakannya, Sandrina.

Sebagai anggota kehormatan dan penasihat Swara Maharddhika (SM) yang didirikan Guruh pada 1977, Guntur diminta lebih dulu berpidato.

Guntur berharap anggota SM tetap menjadi patriot sejati Indonesia. Ia lalu memberikan salam dengan cara memekikkan kata "merdeka" sambil tangan kirinya mengepal.

"Saya diajarkan Bapak (Bung Karno) selalu memberikan salam sambil memekikkan 'merdeka' dengan tangan kiri. Mengapa tangan kiri? Tanya ke Guruh,” ujar Guntur dari atas panggung.

Guruh, yang berpidato sebelum memotong tumpeng dan menyerahkan kepada 12 perwakilan angkatan SM, juga mengawalinya dengan memberikan salam merdeka dengan cara serupa.

"Bapak mengajarkan pekik merdeka dengan tangan kiri karena aliran politik kita adalah nasionalisme dan patriotisme, bukan komunisme. Kalau tangan kanan, menunjukkan haluan politik imperialisme dan liberalisme. Bapak tidak mau," tutur Guruh.

Saat ditanya tentang kekompakan mereka berdua, Guntur menjawab, "Guruh itu, kan, ragil (bungsu), dari kecil dulu, sebagai kakak, saya pasti bersama dan menjaganya." (HAR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Maret 2017, di halaman 32 dengan judul "Tampil Kompak".