JAKARTA, KOMPAS.com -- Jejeran kursi teratur rapi di halaman Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Jumat (27/10/2017), sejak pagi buta. Di sebelah kanan gerbang masuk, berdiri sebuah photo booth bertuliskan Dendang Kencana 2017.
Ya, hari ini merupakan tahap kedua babak penyisihan Lomba Paduan Suara Anak TK-SD Dendang Kencana 2017. Sebelum malam final pada Sabtu (28/10/2017) besok.
Rombongan peserta siswa-siswi TK dan SD satu per satu tampak memasuki area gedung lembaga kebudayaan Kompas Gramedia itu. Mereka datang dengan riang, mengenakan kostum berwarna-warni sambil bergandengan tangan dengan guru atau orangtua mereka.
Saat jam menunjukkan pukul 07.30 WIB, nomor-nomor urut peserta mulai dipanggil. Mereka yang tadinya duduk di area tunggu, lalu diarahkan ke ruang transit untuk menuju ruang penjurian.
[Baca juga : Ratusan Anak Unjuk Kebolehan dalam Lomba Paduan Suara Dendang Kencana 2017 ]
Sementara, para orangtua atau keluarga yang mendampingi bisa menyaksikan aksi anak-anak itu dari kursi penonton yang sudah tersedia.
Ada sekitar 15 anak dalam masing-masing kelompok paduan suara untuk tingkat TK. Tiap peserta wajib menyanyikan lagu tema "Dendang Kencana" sebagai lagu pembuka yang sebagian besar menggunakan nada dasar C.
Berikutnya, peserta bisa membawakan lagu pilihan mereka yang diambil dari 20 lagu pemenang lomba cipta lagu anak, yang juga merupakan rangkaian program Dendang Kencana.
[Baca juga : Antusiasme Peserta Lomba Paduan Suara Dendang Kencana 2017 ]
Tembang-tembang seperti "Bersepeda", "Sepatuku", "Wortel dan Bayam", serta "Terima Kasih Ayah Ibu" paling banyak dibawakan.
Riuh tepuk tangan menggema tiap kali para peserta selesai beraksi di panggung, membuat wajah para peserta berbalut senyuman. Para orangtua pun langsung bergegas keluar ruangan untuk menyambut putra putri mereka dengan pelukan, kecupan sayang, atau saling memberi tos.