Prilly Latuconsina: Danur 2 Tak Melulu Menjual Keseraman

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Prilly Latuconsina (21) mengatakan bahwa film horor Danur 2: Maddah, yang disutradarai oleh Awi Suryadi, tidak melulu menjual keseraman dalam ceritanya.

"Danur bukan sekadar menjual seram, tapi juga pesan moral," ujar Prilly ketika diwawancara di kantor Kompas.com, Jakarta, Selasa (27/3/2018) siang.

Pesan moral yang dimaksud perempuan berusia 21 tahun itu adalah tentang persahabatan. Karakter Risa Saraswati, yang dimainkan oleh Prilly memiliki sahabat lima hantu cilik Belanda bernama Peter, William, Jansen, Hans, dan Hendrick.

Baca juga: Prilly Latuconsina Belajar Tertawa untuk Danur 2: Maddah

"Enggak semua hantu dilihat itu jahat. Ada beberapa yang baik dan bahkan membantu kita. Contohnya adalah yang dialami oleh Risa dan teman-temannya," ucap Prilly.

"Jadi, bukan menjual seram, tapi ada pesan moral yang bisa diambil. Dan, pertemanan antara manusia dengan hantu itu ada lucunya juga," sambungnya.

"Karena hantu anak kecil, jadi iseng, malah ngerjain Risa," jawab Prilly ketika ditanya mengenai kelucuan jalinan pertemanan tersebut.

Baca juga: Trailer Danur 2: Maddah Suguhkan Teror Lebih Mencekam

Prilly Latuconsina mengatakan bahwa dalam Danur 2: Maddah karakter Risa lebih berkembang daripada dalam film pertama, yang berjudul Danur: I Can See Ghosts.

Sebelum ini Risa baru menyadari kekuatan spiritualnya, sekarang Risa mempertajam indra keenamnya.

"Jadi, di mana pun dia berada, terus dihantui makhluk halus di sekitarnya. Tapi, buat apa? Buat minta tolong, buat cerita. Makanya, judulnya Maddah, baca lebih dalam, baca keinginan si makhluk-makhluk itu, apa keinginannya dekati Risa terus, gangguin Risa terus," tuturnya.

Baca juga: Prilly Latuconsina Sebut Danur 2 Lebih Seram 10 Kali Lipat

Film Danur 2: Maddah melanjutkan film pertamanya, yang mengisahkan bahwa Risa bersama hantu cilik melawan Asih si hantu jahat.

Film yang digarap oleh MD Pictures bersama Pichouse Films itu akan mulai diputar di jaringan gedung bioskop Indonesia pada 28 Maret 2018.