Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PADI Reborn, dari Anak Kampus hingga Band Profesional

Kompas.com - 05/09/2018, 09:12 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua puluh satu tahun lalu lima pemuda asal Surabaya bersepakat membentuk sebuah band yang mereka namai PADI.

Diwarnai riak hingga gelombang, PADI meniti karier bermusik dari bawah sampai mereka berhasil menaklukkan industri musik Indonesia.

Satrio Yudi Wahono atau Piyu (gitar), Andy Fadly Arifuddin (vokal), Surendro Prasetyo atau Yoyo (drum), Rindra Ristyanto Noor (bas) dan Ari Tri Sosianto (gitar), menyatukan diri menjadi Padi.

"Sebelum bernama PADI... kami satu kampus ya, main di band yang berbeda-beda. Mas Rindra main jazz. Yoyo juga baru balik dari Jakarta kuliah di Airlangga Surabaya bareng-bareng," tutur Fadly kepada Kompas.com di Studio DSS, Petukangan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Saya dengan Ari beda juga, Piyu juga main beda dan pada tahun 97 kami resmi memberi nama Padi," kata Fadly.

Fadly mengatakan mereka saling mengajak. Sampai akhirnya band anak muda itu memiliki empat personel, yakni Ari, Piyu, Rindra, dan Fadly.

Namun tidak ada drummer di antara mereka. Ketika Yoyo pulang ke Surabaya, Fadly pun  mengajaknya bergabung.

"Wah Mas Yoyo udah terkenal duluan, dia udah musisi nasional. Drumer terbaik. Jadi pas Mas Yoyo masuk itu sempurna Padi. Kami benar-benar langsung dapat drummer terbaik dan dapat studio lengkap. Itu yang bikin kami sangat beruntung jadi kami banyak bikin lagu di rumahnya Mas Yoyo," sambungnya.

Setelah itu, PADI gencar memamerkan warna musik mereka dari kampus ke kampus. Awalnya mereka membawakan lagu-lagu alternatif 90-an seperti lagu-lagu Iwan Fals dan Pearl Jam.

Rupanya para personel PADI pernah menjalani hubungan jarak jauh dengan Piyu yang saat itu tengah berada di Jakarta. Hingga akhirnya, penantian menjalani rekaman dari Sony Music pun tergenapi.

"Jadi kami dulu bagi tugas. Ceritanya Piyu di Jakarta dia sambil kerja jadi krunya Rendra waktu itu, sambil menawarkan demo yang kami buat. Sementara kami di Surabaya kami main di kampus-kampus, sekolah untuk ngenalin nama PADI ini," tutur Yoyo bercerita.

"Paralel kerjanya biar enggak buang-buang waktu. Jadi ya lumayan ya kita satu tahun nungguin jawaban dari Sony. Akhirnya Sony tertarik ngajak kami rekaman dan itupun harus melalui proses ternyata," sambung dia.

Sobat yang bersejarah

PADI pun berhasil menggemparkan musik Indonesia dengan lagu "Sobat". Sebuah lagu yang mengantar Padi menuju kesuksesan-kesuksesan yang mereka nikmati hari ini.
 
"Kan keinginan kami waktu itu misinya cita-cita pengin bikin album. Kami nyiapin juga lagunya udah banyak. Tapi ternyata Sony pada waktu itu baru nawarin 'udah deh rekaman kompilasi dulu, satu lagu. Akhirnya kami pilihlah "Sobat" itu," ucap Rindra

"Kami enggak pernah mikir pada saat lagu "Sobat" itu diterima sama fans, ya Sobat Padi sama masyarakat. Itu buat kami tuh luar biasa ya," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com