Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Grammy Award Bisa Dikritik, apalagi AMI Awards"

Kompas.com - 20/11/2013, 19:22 WIB
Irfan Maullana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah 16 kali digelar, Anugerah Musik Indonesia Awards (AMI Awards) memang tak pernah lepas dari kritik berkait hasil penilaian yang kerap dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan pekerja seni.

Namun, menurut Ketua AMI Awards Tantowi Yahya, kritik tersebut wajar adanya. "Tidak mudah mengadakan event besar, penilaian itu selalu menghasilkan yang kontroversial, pasti ada yang tidak puas," kata Tantowi dalam jumpa pers AMI Awards di Blackcat, Acardia, Senayan, Rabu (20/11/2013).

Tantowi lalu membandingkan AMI Awards dengan anugerah musik di AS, Grammy Award, yang sudah memiliki sistem penjurian dan perhitungan suara yang baik. "Kalau kita berbicara kata sempurna, tentu tidak. Grammy Award saja yang menggunakan penghitungan lembaga publik pasti dikritik," ujar Tantowi.

"Tapi show must go on. Kami tidak ditunggangi label mana pun, produser mana pun, dan artis mana pun," lanjutnya.

Secara terbuka Tantowi membuka pintu bagi mereka yang ingin mengkritik AMI Awards. "Hujani kami dengan kritik, tentu dengan kritik yang membangun. Kalau tidak ada kritik berarti anggotanya sudah apatis," tekan Tantowi.

Seperti Tantowi, Board of Directors (BOD) AMI Awards Seno M Hardjo juga bisa memaklumi hujan kritik yang dialamatkan kepada mereka.

"AMI Awards ini seperti juga Grammy, sehari setelah penyelenggaraan biasanya kami mendapat badai kritikan dari berbagai pihak. Seperti social media, ada yang sangat mengganggu, saya sebagai BOD kemarin sampai bertindak cukup keras. Tapi Mas Tanto bilang tidak perlu seperti itu. Ya gimana, sebagai penyelenggara yang pengin berbakti. Ada beberapa tweet yang harus kami datangi," tutur Seno.

Dengan evaluasi yang dilakukan penyelenggara, pada perhelatan AMI Awards selanjutnya atau yang ke-17 pada 2014 nanti, Seno menjamin akan banyak pembenahan sistem penilaian karya musik yang didaftarkan di ajang bergengsi ini. Salah satunya adalah memberi ruang yang cukup luas untuk jenis musik indie yang diikutsertakan AMI Awards.

"Jadi AMI Awards tahun depan itu sweet seventeen, panen raya. Yang perlu jadi catatan dari kami bahwasanya indie label termasuk keroncong itu sebenarnya kami akomodasi ke beberapa kategori dalam AMI Awards, seperti keroncong itu masuk indie karena jarang label besar yang merekam keroncong. Kemudian reggae, R&B, jazz, jadi banyak sekali yang kami akomodasi," ucap Seno.

Selain itu, penghargaan Lifetime Achievement juga direncanakan untuk digelar khusus di luar agenda perhelatan AMI Awards. "Biasanya selama ini Lifetime Achievement Award ada di tubuh AMI, tapi mulai tahun depan akan kami pisah. Memang tidak disiarkan dulu, tapi kami jalankan sambil mencari sponsor. Kami mencari artis yang sudah mengabdikan lebih dari 25 tahun hidupnya untuk musik," kata Seno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com