"Dia memang ada diabet, tapi under control. Itu sudah menahun. Dan dia rokoknya kuat, kopinya kuat," kata Rico saat ditemui di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014).
Namun, diceritakan pemain drum grup band Junior itu, kondisi kesehatan ayahnya mendadak turun drastis lalu mengembuskan napas terakhir kira-kira pukul 05.00 WIB.
"Kemarin itu ada gangguan pernapasan. Dia sempat minta matikan AC karena kedinginan, itu kejadiannya cepat sekali, jam 04.30 kerasa, sampai Rumah Sakit Permata Cibubur jam 05.00 itu Bapak sudah enggak ada," cerita Rico.
"Saya bilang, 'Terus lakukan yang terbaik dok, kasih napas buatan, kasih kejut jantung, pokoknya yang terbaik. Tapi dokter bilang enggak bisa, karena sudah tidak ada (meninggal), dan kalau pakai kejut jantung nanti paru-parunya bisa hancur. Intinya memang keluarga sudah harus ikhlas," lanjutnya.
Meninggalnya Murry tersebut tanpa diawali dengan tanda-tanda. Bahkan, bersama Rico, almarhum sempat melakukan beberapa kegiatan bermusik.
"Sebulan ini full tur sama saya. Kemarin di Pekalongan, bercanda-bercanda, lihat batik, jalan-jalan, makan nasi goreng, gak ada sakit atau mengeluh apa-apa. Mau konser sama saya di Lampung juga mintanya nyebrang pakai kapal, bosan katanya naik pesawat. Makanya gue kaget sekali, tapi Bapak dimudahkan, tidak terlihat sakaratul maut," jelas Rico.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.