"Korupsi ya, aduh susah banget buat lagu korupsi tuh. Maksudnya, yang gue ngerasa imbang gitu, sebagai lagu propaganda, tetapi juga bisa enggak propaganda, bisa dinikmati juga. Penginnya gitu, tetapi enggak bisa dapet yang ada di tengah-tengah (imbang)," kata Cholil dalam wawancara di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2015).
"Misalnya, kayak lagu 'Di Udara' deh, gue bisa menganggap itu sebagai lagu propaganda untuk mendukung Munir, tetapi bisa juga sebagai lagu yang kita nikmati secara estetis doang," katanya lagi.
Ia juga tidak ingin menulis lirik lagu yang terdengar menggurui. Cholil memuji para pencipta lagu yang berhasil menulis lirik mengenai sikap anti-korupsi.
"Pengin (tulis lagu anti-korupsi), tetapi enggak bisa-bisa. Ampun, deh. Jadi, salut buat yang bisa," ujarnya.