"The Good Dinosaur", Kisah Arlo Si Apatosaurus Melawan Takut

JAKARTA, KOMPAS.com -- Arlo, seekor apatosaurus kecil harus mengalahkan rasa takutnya agar tak selalu dianggap pengecut oleh saudara-saudaranya.

Berteman dengan seorang anak manusia purba bernama Spot, Arlo mulai bertualang untuk menghadapi ketakutan dan menemukan kemampuan yang dimilikinya.

Kisah The Good Dinosaur yang berdurasi 100 menit tersebut bermula dari sepasang apatosaurus dewasa yang melakukan rutinitas layaknya petani. Mereka menanam jagung demi kesediaan cadangan makanan dalam menghadapi musim dingin.

Waktu berjalan, lahirlah Arlo bersama dua saudaranya ke dunia. Arlo lahir dengan bobot lebih kecil daripada saudaranya. Berbeda dengan dua saudaranya yang pemberani, Arlo terkesan pengecut.

Hingga suatu waktu, Arlo kehilangan ayah yang dicintainya. Ia pun menyesal. Sebab, kematian ayahnya tersebut disebabkan dirinya yang telah melepaskan pencuri yang merupakan seorang anak manusia bernama Spot.

Saat itu, Arlo dan ayahnya berupaya mengejar Spot di pinggir sungai. Seketika itu pula sang ayah dihantam oleh arus deras sungai.

Sepeninggalan ayahnya, Arlo bertemu kembali dengan Spot. Ia pun mengejar Spot hingga keduanya tercebur sungai. Arus sungai membawa keduanya jauh dari rumah.

Merasa perlu saling mendukung untuk pulang, Arlo akhirnya berteman baik dengan Spot untuk mencari jalan pulang ke rumah.

Lantas, apakah Spot akan tetap menemani Arlo pulang? Ataukah Arlo tetap pulang tanpa ditemani oleh Spot yang telah menemukan keluarganya?

Film yang disutradarai oleh Peter Sohn ini cukup menghibur penonton dengan kelucuan-kelucuan Arlo dan tingkah konyol Spot. Tak jarang, penonton akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan aksi mereka berdua.