Peggy memang tak mengelak bahwa dirinya sempat dihubungi pihak SSI untuk melakukan pendampingan jamaah.
"Travel tersebut pada bulan Mei 2015 tak jadi berangkatkan jamaah. Saya sekadar menerima kabar itu, tanpa tahu masalahnya. Waktu travel menyampaikan akan undur berangkat ke Desember 2015, saya mengiyakan saja," kata Peggy kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (21/3/2016).
Pembatalan sepihak dari SSI pun tak dicurigai Peggy hingga akhirnya empat korban melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya pada Minggu (20/3/2016) lalu.
"Nawaitu berhusnudzon. Tapi memang, dari sejak Juni 2015 sampai dengan sekarang, travel tidak pernah menghubungi saya lagi sehingga saya tidak tahu kabar-kabar dan saya sudah beberapa kali tetap berangkat ke Tanah Suci dampingi jamaah dengan travel berbeda-beda sesuai izin Allah. Insya Allah," tuturnya lagi.
Meski demikian, Peggy mengaku siap jika kesaksiannya diperlukan pihak penyidik demi mengungkap kebenaran.
"Semoga Allah ampuni dosa-dosa saya. Semoga jamaah PT SSI dan semua yang terlibat ditolong Allah dengan ketentuan terbaik. Saya akan datang jika dipanggil polisi, setelah saya kembali dari Tanah Suci akhir bulan Maret nanti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.