Upi Menunggu dan Sabar

JAKARTA, KOMPAS.com -- "Bikin film itu ibarat (mendapat) jodoh. Perlu sabar dan menunggu waktu yang tepat," kata penulis dan sutradara Upi di Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Hal itu berarti sebagai sutradara Upi tidak langsung dapat mengerjakan ide cerita menjadi film.

Bahkan, ketika telah mendapat cerita, dia masih harus menunggu. Sering kali masa penantian itu bukan setahun dua tahun, melainkan hingga beberapa tahun.

"Sudah biasa, untuk film My Generation saya menunggu 10 tahun. Sebelumnya juga begitu, ketika akan memfilmkan Belenggu, saya menunggu lama," kata Upi yang menyutradarai film antara lain 30 Hari Mencari Cinta (2004), Realita, Cinta dan Rock'n Roll (2006), Radit dan Jani (2008), Serigala Terakhir (2009), dan My Stupid Boss (2016) itu.

My Generation adalah film terbaru Upi yang bercerita tentang persahabatan empat pelajar SMA, yakni Zeke, Konji, Suki, dan Orly.

Film produksi IFI Sinema itu menghadirkan empat artis baru, yakni Bryan Warow, Arya Vasco, Lutesha, dan Alexandra Kosasie. Untuk film tersebut, Upi menjadi penulis sekaligus sutradara.

"Saya suka bekerja dengan mereka karena sebagai artis muda mereka mau bekerja keras demi menjajal kemampuan berakting mereka. Gaya hidup dan semangat mereka mencari banyak hal dalam kehidupan. Film ini mencoba memotret kehidupan anak muda masa kini," ujar Upi. (TIA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Januari 2017, di halaman 32 dengan judul "Menunggu dan Sabar".