Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadir Bercerita soal Perjalanan Kariernya Menjadi Pelawak

Kompas.com - 25/01/2017, 15:14 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Hidup di zaman serba sulit, susah mencari pekerjaan," demikian kalimat yang terucap dari mulut Kadir ketika ia bercerita tentang perjalanan kariernya sebagai seorang pelawak pada era 1980-an.

Kadir yang memiliki nama lahir Mubarak, menganggap bahwa menjadi pelawak adalah pilihan satu-satunya kala itu. Sebagai tamatan sekolah menengah pertama, melawak disebut Kadir tidak memerlukan modal pendidikan tinggi seperti yang dibutuhkan profesi lainnya.

"Melawak itu pekerjaan yang tidak punya modal. Saya bisa terjun jadi figuran, dapat makan dan gajian, cukup," ucap Kadir saat dijumpai di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Menurut Kadir, menjadi pelawak bukanlah profesi yang masuk dalam daftar cita-cita seseorang pada zaman itu. Namun, tidak begitu bagi dirinya.

"Kalau zaman saya, anak SMA mau masuk ke kesenian ludruk itu malu. Biasanya tamatan SD udah mentok (jadi pelawak)," katanya.

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Kadir hidup hanya berdua dengan orangtuanya. Ayahnya meninggal sejak Kadir kelas 2 SD. Untuk menjamin kelangsungan hidupnya, Kadir harus membantu ibunya mencari penghasilan.

"Saya jualan makanan di depan rumah seadanya. Jualan getuk. Kadang saya jualan celana sendiri," kata Kadir lalu tertawa.

Demi mengubah jalan hidupnya, Kadir pun memutuskan untuk mencari peruntungan di Solo, Jawa Tengah. Ia tertarik ikut dalam kelompok lawak Srimulat.

Pemikiran Kadir kala itu sederhana. Ia hanya ingin mengikuti kegiatan kelompok Srimulat di daerah.

"Saya tidak bermimpi dan berharap menjadi pelawak. Tapi saya punya cita-cita. Saya cita-citanya hanya ingin ikut Srimulat di daerah. Saya ke Jakarta kan enggak mungkin. Saya masuk Srimulat di Solo dua tahun. Lalu setelah itu diminta ke Surabaya," katanya.

Nama Kadir mulai berkibar di Surabaya. Apalagi setelah terlibat dalam Srimulat Jakarta yang akhirnya mengantar dia menuju ketenaran hingga tampil di layar kaca dan lebar.

Sederet pementasan dan film pernah dibintangi oleh Kadir. Yang paling fenomenal adalah duet Kadir bersama pelawak Doyok di dalam sebuah film.

Keduanya sering menghiasari layar lebar Tanah Air di masanya.

"Setelah dari Surabaya, banyak hal yang berubah dari hidup saya," kenang Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com