Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Film A Wrinkle in Time, Terukir Sejarah Pencapaian Perempuan Kulit Berwarna

Filmnya, A Wrinkle in Time (2018), yang bertutur mengenai anak perempuan berdarah campuran yang melakukan perjalanan menembus ruang dan waktu untuk menyelamatkan ayahnya, menawarkan pesan mengenai kepedulian terhadap sesama dan keberanian.

Sudah empat tahun ayah Meg, Profesor Murry, fisikawan, menghilang.

Berusaha membuktikan teorinya bahwa manusia bisa menembus ruang dan waktu melalui kekuatan pikiran dan cinta, Murry akhirnya berhasil masuk ke dimensi ruang dan waktu yang lain.

Dalam dimensi itu Murry terjebak di dunia gelap.

Meg, bocah perempuan berusia 13 tahun, ingin menemukan ayahnya.

Untuk mewujudkan usahanya itu ia mendapat bantuan dari salah satu peri penjaga, yakni Mrs Who, yang diperankan oleh Oprah Winfrey.

Storm Reid memainkan tokoh Meg muda. Ia menyukai perannya tersebut.

"Ia tumbuh dewasa dalam film itu. Ia bersikap bijak dan menjadi dirinya sendiri. Ia begitu kuatnya, ia tidak hanya memberdayakan dirinya, tapi juga orang-orang di sekitarnya," ucap Reid.

Mrs Whatsit, Mrs Who, dan Mrs Which, merupakan tiga makhluk kosmik yang memandu Meg menemukan kekuatan dirinya, memerangi kekuatan jahat, dan menyelamatkan ayahnya.

Reese Witherspoon menjadi Mrs Whatsit.

"Menurut saya, jarang film besar Hollywood menampilkan perempuan muda sebagai tokoh sentral. Begitu pun halnya dengan perempuan kulit berwarna. Dengan munculnya tokoh perempuan muda dalam film ini, anak perempuan yang luar biasa, anak-anak perempuan kini bisa meyakini bahwa segala sesuatunya mungkin diwujudkan," tutur Witherspoon.

Film ini berdasar pada buku fiksi ilmiah A Wrinkle in Time (1962) karya Madeleine L'Engle dengan tema yang mengeksplorasi kekuatan jahat dan kekuatan baik.

Film ini menggunakan tema yang sama untuk mengecam diskriminasi rasial, pengucilan sosial, dan perlakuan semena-mena atau perundungan.

Sutradara Ava DuVernay menggambarkan tokoh utama film ini sebagai anak perempuan biasa yang melakukan sesuatu yang luar biasa dan menyelamatkan dunia.

"Kita tidak harus menjadi orang dalam untuk menjadi pahlawan. Orang luar bisa jadi pahlawan. Orang-orang yang berpikiran dan berpandangan berbeda bisa juga menjadi pahlawan," tuturnya.

Ava DuVernay sendiri merupakan satu dari orang-orang dimaksud.

Ia untuk kali pertama mengenal kamera pada usia 32 dan kini meraih nominasi Piala Oscar pada umur 45.

Winfrey memuji DuVernay.

"Menurut saya, kedisiplinan, keteraturan, dan mata seni yang dihadirkannya ke tempat kerja, menginspirasi orang-orang yang bekerja untuknya," ucap Winfrey.

Pandangan serupa dilontarkan oleh Witherspoon.

"Menurut saya, ini saat yang luar biasa bagi perempuan di Hollywood. Menurut saya, kini saatnya, perempuan mendapat pengakuan yang lebih besar dan peluang yang lebih banyak. Menempatkan Ava DuVernay pada produksi Disney senilai 100 juta dollar AS merupakan momen bersejarah," ujarnya.

https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/27/124617310/lewat-film-a-wrinkle-in-time-terukir-sejarah-pencapaian-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke