Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resensi: Rindu Dendam Cinta Transgenik

Kompas.com - 20/08/2008, 00:47 WIB

Para ahli yang ditugasi untuk meneliti penyebab dari penyakit tersebut merasa terkalahkan hanya oleh seorang dukun hewan yang memaparkan penyebab kematian yang sebagian menyisakan tanda-tanya, seperti apakah bentuk burung babi hutan tersebut. Mereka mentertawakan cerita dukun tersebut karena cerita yang berbau klenik tidak dilandasi ilmiah sama sekali, namun tidak dengan Dokter Lanang yang pernah bertemu dengan makhluk. Apa yang dipaparkan oleh Rajikun tersebut membuat pencarian Lanang tidak terus berhenti, bahkan dia ingin menghabisi binatang tersebut apabila bertemu lagi, senapan dan pisau belati telah menjadi kawan akrabnya selama perjalanan pencarian  tersebut.

Dalam pencarian binatang tersebut dia mendapatkan telepon dari seorang dokter hewan juga bernama Doktor Dewi seorang ahli bioteknologi lulusan universitas luar negeri yang ternyata adalah bekas pacarnya dahulu semasa kuliah. Doktor Dewi ini bekerja pada sebuah Lembaga Penelitian milik asing yang memperoduksi hasil penemuan untuk meningkatkan produksi ternak dalam pakan ternak melalui pemakaian produksi transgenik.

Lanang tidak mengetahui apa yang telah dibuat oleh Dewi mantan pacarnya itu yang ternyata masih menyimpan cinta yang membara terhadap Lanang, begitu juga dengan Lanang walau sudah beristrikan Putri, ternyata cinta lama kembali bersemi ketika bertemu dengan Dewi.

Di lain pihak Rajikun ternyata bersengkokol dengan Doktor Dewi dan mempengaruhi Sukirno kepala koperasi tempat Dokter Lanang bernaung untuk kerjasama dalam penjualan pakan ternak yang dihasilkan oleh lembaga milik Dewi.

Dokter Lanang pada akhirnya dapat membunuh burung babi hutan tersebut, dan sampel darah dari binatang tersebut telah dikirim pada Pusat Penelitian di ibukota untuk bahan penelitian lebih lanjut. Kebehasilan Dokter Lanang membasmi binatang perantara penyebab kematian sapi-sapi perah tersebut telah melambungkan namanya menjadi orang terkenal. Namun di dalam alam pikirannya hewan aneh tersebut selalu membayangi baik di antara istirahat sejenak ataupun datang dalam mimpi-mimpi tidur malamnya.

Di lain pihak keberhasilan Dokter Lanang membasmi hewan tersebut harus ditebus dengan kehilangan istrinya yang ternyata berselingkuh dengan dukun Rajikun yang sebelumnya dukun tersebut telah menuduh Lanang menjadi pencipta binatang tersebut pada suatu seminar yang dihadiri para pakar dokter hewan, juga pengkhianatan pimpinan Koperasi Sukirno,  yang kemudian ternyata mereka itu bagian dari konspirasi Doktor Dewi.

Doktor Dewi dengan lembaganya tersebut berhasil menguasai produk pakan ternak secara monopoli dengan adanya penunjukan dari pemerintah. Dia berhasil menguasai pimpinan tertinggi di Kementrian Kehewanan dan laboratorium miliknya semakin berkembang dan dengan leluasa dengan kepandaiannya dia menghasilkan makhluk-makhluk aneh hasil rekayasa transgenic tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Lanang dengan kesendirian tersebut masih menyimpan pikiran positif terhadap Dewi dan cintanya yang telah tumbuh kembali terus mencarinya, sampai pada akhirnya dia bertemu dengan Dewi namun tidak di ruang waktu seperti biasanya, tetapi Lanang telah dijadikan obyek rekayasa genetika berikutnya oleh kegilaan dan kebengisan Doktor Dewi.

Penuh Bahasa Ilmiah

"Harap segera dikirim hormon transgenik untuk meningkatkan produksi susu, sejumlah Bovine Somatotropin Hormon yang dapat meningkatkan produksi susu dua puluh persen serta memperpanjang masa menyusui".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com