Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resensi: Rindu Dendam Cinta Transgenik

Kompas.com - 20/08/2008, 00:47 WIB

Intrik yang dibangun pada cerita yang membuatnya menjadi pemenang harapan kedua Sayembara Novel DKJ 2006 ini juga kekuatan dalam penyajikan tentang cinta dan dendam.

Orang bilang antara cinta dan dendam terpisah oleh dinding yang sangat tipis bahkan mungkin bisa menyatu dalam dua kata itu sendiri.

Lanang yang pada awalnya menjalin percintaan dengan Dewi yang berlainan keyakinan tetapi dalam perjalanannya akhirnya memilih menikah dengan Putri yang sama-sama satu agama.

Namun cinta pada Dewi tidak serta merta menjadi padam, tetap ada dan semakin membara kala waktu mempertemukan mereka kembali, bahkan Lanang bisa begitu mudah melupakan Putri istri sahnya yang telah dipilihnya untuk mendampingi hidupnya.

Begitu juga dengan Dewi, rupanya menyimpan rasa cinta terhadap Lanang yang tidak begitu saja gampang ditundukkan dan merasa dikhianati dengan menikahi teman sekelasnya waktu kuliah. Walau pada akhirnya mereka berdua membuat konspirasi untuk menundukkan Lanang yang pada akhirnya tetap tidak dapat ditundukkan.

Yang aneh adalah bagaimana Putri bisa begitu gampang mencintai Lanang tetapi kemudian mengkhianatinya dengan berselingkuh dengan dukun Rajikun, yang pada akhirnya juga disesalinya. Dan mereka berdua bisa bersama-sama membagi perasaan cinta pada Lanang tanpa cemburu di satu pihak dan malah rasa cinta yang dimiliki mereka berdua itu menimbulkan kebencian terutama Dewi dengan ingin melenyapkan sifat Lanang sebagai manusia diganti dengan rekayasa genetika hewan babi dan burung yang dipersiapkan dalam operasi dan kemudian berhasil menjadikan Lanang menjadi makhluk baru hasil ciptaan rasa cinta Dewi yang telah berkembang menjadi dendam yang membara.

Catatan akhir

Novel ini di awalnya ditulis dengan penggambaran cukup rumit,  namun kemudian mengalir cair semakin dalam, dengan penjelasan satu persatu runtutan kejadian, ditambah dengan imajinasi pengarang mengingatkan penulis pada novel Abdulah Harahap yang suka menulis tema mistik dengan hewan jadi-jadian, tetapi yang membedakan bahwa Yonathan Rahardjo berhasil menceritakan bahwa itu bukan hewan jadi-jadian tetapi adalah benar hasil rekayasa genetika dengan tidak lupa menyisipkan istilah ilmiah menjadikan tema yang diambil dapat menarik dan menjadikan satu pilihan dari banyak pilihan tema novel pada umumnya, dibumbui dengan kisah cinta dan intrik serta kepentingan di dalamnya dan dibiarkan menggantung pada akhir cerita, membuat novel ini bisa menjadikan pilihan menarik pembaca untuk menikmatinya.

Dengan cover menarik, dan font yang tidak melelahkan mata, ditambah garis cetakan di atas dan bawah setiap halaman, menjadikan nilai tambah novel ini, walaupun penyajian beberapa catatan dari juri dan kolega pengarang cukup menyita halaman dan sempat mengganggu pemandangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com