Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Indonesia Didikte Keberadaannya

Kompas.com - 17/07/2009, 05:33 WIB

Kalau panutan saya adalah sutradara Wim Wenders dari Jerman, Spike Lee dari Amerika, Yazujiro Ozu dari Jepang, dan Satyajit Ray dari India.

 

 

Tentang Industri

 

Saya ingin mengetahui bagaimana saran yang terbaik untuk membangun PH yang besar, seperti Miles Production. Terus apa pernah ada impian untuk membangun ”kota film” di Indonesia seperti di Vancouver (Kanada), LA (AS), Mumbai (India)? Kira-kira kendala apa yang mungkin kita hadapi untuk membangun industri film besar dan hebat? Bhratyadhikara Pradhana, Jakarta Selatan

 

 

Impian membangun Kota Industri Film sepertinya terlalu besar. Karena kami adalah pembuat film. Bukan industrialis seperti yang Dhana bicarakan. Kami pada prinsipnya adalah pencerita yang membuat film selain sebagai sebuah kerja, juga sebagai hobi dan kesenangan. Miles Production adalah perusahaan kecil jika dibandingkan dengan PH lain. Kami kantor saja masih ngontrak, ha-ha-ha. Tapi minimal Miles selalu berusaha mengerjakan film-film yang betul-betul bermakna, bagi kami sendiri terutama. Dan selalu berusaha mandiri dalam setiap langkah produksinya. Semoga Dhana bisa menangkap jawaban dari pernyataan ini. Kendala utama berkembang menjadi industri adalah distribusi film yang masih terbatas. Di Indonesia hanya ada 600 layar bioskop yang harus dibagi dengan hampir 200 film impor dan hampir 100 film lokal. Selain itu juga masalah pendidikan, sejak 1970 hingga kini, hanya ada satu sekolah film di Indonesia. Bandingkan dengan kota-kota yang Anda sebutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com