Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih "Fairish", "Negeri 5 Menara" atau "Perahu Kertas"?

Kompas.com - 02/12/2011, 02:09 WIB

”Akhirnya saya mulai membaca novel dan ternyata memang tidak sulit-sulit amat,” kata pelajar yang sampai sekarang juga membaca chicklit dan teenlit ini.

Bahkan, kesukaan membaca sang kakak menular. Azhar membawa novel ke sekolah dan membacanya di kala senggang. Melihat buku bacaan yang dia bawa, sebagian besar temannya berkomentar, pilihan Azhar ”berat”.

”Teman-teman lebih suka membaca jenis tulisan si Raditya Dika yang ngocol itu,” ujarnya.

Menghibur

Azhar merasa dengan membaca novel seperti Negeri 5 Menara, ia mendapat wawasan baru. Pengalaman yang berbeda ketika membaca chicklit dan teenlit atau bacaan sejenis lainnya.

”Kalau buku-buku itu (seperti chicklit dan teenlit) menghibur sih, bikin saya ketawa,” katanya.

Ayesha Tantriana (17), yang suka membaca buku di waktu luang, lebih menyukai sastra modern daripada komik, teenlit, atau chicklit. Ia menganggap ”golongan” itu mulai membosankan, temanya berkutat seputar cinta-cintaan.

”Ceritanya gitu-gitu aja, mending baca Harry Potter-nya JK Rowling,” ujar penyuka cerita fantasi ini.

Apakah Ayesha juga menyukai karya penulis Indonesia? Dia mengiyakan. Clara Ng dan Dewi Lestari termasuk jajaran penulis yang buku-bukunya kerap dia baca.

”Ceritanya enggak lebay, masih realistis, tapi tetap enak dibaca,” kata Ayesha yang membaca untuk mengisi waktu luang sekaligus menambah pengetahuan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com