Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olga Lydia "Blusukan" Cari Bukti Kerja Nyata Jokowi

Kompas.com - 05/07/2014, 19:13 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran dan Olga Lydia (37) datang terlambat ke acara kampanye gembira Panggung Jalan2 Day 2, yang bertempat di Kampung Kemang, Jakarta Selatan, Rabu lalu (2/2/2014). Namun, ternyata, ia hadir tidak tepat waktu karena "blusukan" dulu untuk mencari bukti kerja nyata yang dilakukan oleh Joko Widodo atau Jokowi, di kampung deret di Petogogan, selaku Gubernur DKI Jakarta.

"Ini kampung deret di daerah Petogogan. Ini tadinya rumah yang berantakan, gitu lho pokoknya, terus mereka (penghuni rumah) dikasih duit untuk pindah selama setahun, setelah ini jadi, mereka akan balik lagi. Ternyata, enam bulan saja sudah jadi," cerita Olga sambil menunjukkan foto-fotokampung deret di Petogogan, yang diabadikannya kepada Kompas.com di Kampung Kemang, Rabu lalu.

"Jadi, ini satu petak tiga kali 18 meter, tapi bertingkat. Jadi, di bawahnya mereka bisa dagang, ruang tamu, di atasnya lebih gede bisa jadi ruang tidur. Gue melihat Pak Jokowi itu ternyata memahami, ini bisa sekalian buka usaha. Nah, ini dibuatkan taman-taman," lanjut Olga.

"Yang aku tahu, mereka pindah ke rumah itu biayanya nol. Mereka dikasih uang untuk pindah selama setahun, tapi baru enam bulan sudah jadi, dapat hak guna bangunan pula. Ini sebuah kerja yang nyata," tekan Olga.

Olga menilai selama ini hasil kerja Jokowi tersebut tak begitu ramai terdengar dibandingkan dengan yang dilakukannya atas Waduk Pluit dan Pasar Tanah Abang.

"Tahunya kita Waduk Pluit, Tanah Abang, yang besar-besar saja. Dan, dia enggak berkoar-koar. Tahu-tahu jadi begitu," kata Olga.

Kampung deret di Petogogan terdiri dari empat RT, yakni RT 08, 010, 011, dan 012. Kampung deret yang dibangun sejak Oktober 2013 itu mampu menampung 197 kepala keluarga.  Kampung deret tersebut merupakan satu dari 27 kampung deret yang mulai dibangun.

Jokowi juga berpesan kepada para penghuni kampung deret untuk tidak menjual atau menyewakan rumah-rumah itu. Jika kedapatan menjual atau menyewakannya, mereka akan dikenakan sanksi, karena mereka telah menandatangani perjanjian tertulis dan bermaterai. 

Setelah menemukan bukti tersebut, Olga tak ragu untuk mendukung Jokowi menjadi Presden 2014-2019.

"Jadi, aku merasa Pak Jokowi butuh dukungan yang real dari masyarakat. Ternyata, bukan saya sendiri, tapi banyak sekali orang yang tergerak membantu Pak Jokowi dengan sendirinya. Menurut aku itu pemimpin yang sesungguhnya, dia bisa menggerakkan orang untuk berbuat baik," kata Olga.

"Segala sesuatu yang bisa saya kerjakan, membantu mensosialisasikan apa yang dikerjakan seperti tadi, kampung deret di Petogogan. Saya mengerjakan sesuai apa yang saya ketahui, kayak saya punya pengetahuan di bidang event organizer, dan saya lebih mudah menghubungi media," sambung Olga.

Olga percaya pilihannya itu akan membawa perubahan menjadi lebih baik untuk bangsa ini.

"Saya punya harapan sangat besar di Pemilihan Presiden tanggal 9 Juli ini, jadi saya pikir ini saatnya saya menyumbangkan sesuatu untuk negeri ini kepada pemimpin yang saya percaya bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik," harap Olga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau