Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny Chandra: Menjadi Pelawak Itu Sulit

Kompas.com - 09/09/2014, 15:10 WIB

Trik untuk menjadi pelawak yang disukai, habis melawak bagikan honor Anda kepada penonton. Pasti Anda di sukai penonton, dibenci oleh keluarga... ha-ha.

Semua pelawak memberikan inspirasi bagi saya, terutama Bing Slamet.

Bagaimana perasaan Bung Denny atas melenggangnya Jokowi-JK ke istana dan apa pesan terdalam kepada presiden dan wakil presiden baru kita itu?
(Hasian Sidabutar, Medan)

Saya berbahagia karena pemilihan presiden berjalan dengan lancar. Untuk itu saya mendoakan, semoga presiden terpilih mengangkat saya menjadi menteri kreatif yang berpengaruh (memperkeruh).

Apa cita-cita Kang Denny yang belum dan ingin dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang?
(Putra Banda Segara, Universitas Jember, Jember)

Cita-cita jangka pendek ingin menyelenggarakan konser Project-p.

Cita-cita jangka panjang ingin mengoptimalkan potensi diri melalui parodi dengan memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya menuju masyarakat yang riang gembira, untuk Indonesia yang lebih lucu.

Banyak lawakan sekarang konyol dan tidak mendidik. Menurut Anda, bagaimana mengembangkan lawak kreatif yang lucu sekaligus cerdas dan tidak merendahkan orang lain?
(Ayi Jufridar, Aceh)

Untuk menjawab kondisi itu kita kembalikan lagi kepada masyarakatnya. Saat ini masyarakat kita masih menyukai lawakan seperti itu.

Artinya kreasi lawakan berbanding lurus dengan kemajuan bangsanya.

Kang Denny sejak lagu ”Nasib Anak Kost”, terus kapan reuni konser tunggal P-Project?
(Amin Pranoto, Tapos, Depok)

Tunggu bulan Desember.

Menurut Anda, bagaimana perkembangan seni lawak Indonesia? Apa tanggapan Anda terhadap pelawak yang berlebihan dalam melawak sehingga menyangkut pribadi orang lain?
(Ardiansyah Bagus Suryanto, Lamongan, Jawa Timur

Perkembangan seni lawak di Indonesia saat ini maju. Hal tersebut terjadi karena perkembangan lawak yang juga mulai bervariasi, seperti genre lawak stand up comedy, parodi, dan lain-lain.

Lawakan yang menyangkut pribadi orang lain bukan komedi, tapi tragedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com