"(Lirik) Lagu 'Indonesia Maharddhika' ditulis dalam tiga bahasa, bahasa Bali, bahasa Sansekerta, dan bahasa Indonesia. Ada kehampaan yang menjadi sebuah awal harapan," tutur sutradara yang juga penata artistik konser Satu Indonesia: Salute to Guruh Soekarnoputra, Jay Subiyakto, ketika menyampaikan kalimat-kalimat pengantar untuk lagu "Indonesia Maharddhika" di panggung Plenary Hall, Rabu (26/11/2014) malam.
Namun, tak banyak yang tahu, terutama para pendengar musik masa kini, bahwa dalam lirik lagu "Indonesia Maharddhika" tercantum inisial nama para personel Guruh Gipsy secara acak. Rahasia itu dibeberkan lewat lirik lagu itu yang ditayangkan pada layar lebar selama lagu tersebut dinyanyikan oleh Judika Nalon Abadi Sihotang dengan iringan musik yang dimainkan oleh orkerstra yang dipimpin oleh Erwin Gutawa, permainan piano oleh Roni Harahap, dan gamelan Saraswati yang dipimpin I Gusti Kompiang Raka.
Gabungan huruf atau suku kata dalam lirik lagu tersebut mengungkap siapa saja yang terlibat dalam "Indonesia Maharddhika".
"GUnung langit samudera//RUH semesta memuja, Indonesia tercinta," menjadi lirik yang mewakili nama Guruh.
"CeraH gilang gemilang, harapan masa datang//Rukun damai mulia, Indonesia tercinta//Selamat sejahtera," membentuk Chris, nama panggilan almarhum Chrisye.
"DIng aryan riNg sasi Karo," mewakili nama Odink.
"ROhini kanta padem, NIchite redite pratama," memuat nama Roni.
"KIlat sapte tusteng natha, NANte mami megawi plambang," mewakili Kinan atau Keenan.
"Aku dengar deru jiwa//BAgai badai mahaghora//DI Nusantara raya," memuat nama Abadi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.